Ridwan Kamil mengatakan, sedikitnya ada dua proyek infrastruktur yang tengah dijajaki dengan pembiayaan lewat obligasi daerah. Pilot project-nya itu akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Kemudian, rumah sakit-rumah sakit untuk anggaran di 2024.
"Step awalnya sudah siap, tinggal diketok palu aja antara Pemprov dengan DPRD. Untuk ketok palu perlu kesepakatan bersama, semua orang harus paham dulu bahwa membangun itu tidak bisa 100 persen mengandalkan pendapatan yang rutin seadanya,” kata dia.
Menurut Ridwan Kamil, ancar-ancar dana yang di incar dengan skema obligasi daerah tersebut Rp 2 triliun. Namun detailnya masih dibahas. “Belum sampai ke teknis, ini lebih ke menggolkan saja,” kata dia.
Namun, Ridwan Kamil mengaku, pembiayaan obligasi daerah terkendali banyak hal. “Apa kendalanya? Ini kan pinjaman jangka panjang, sementara jabatan gubernur berakhir 5 tahun. Nanti gubernur berikutnya harus bertanggung jawab. Hal-hal yang sifatnya politis begini yang menghalangi kemajuan pembangunan. Itu gak bisa hanya diukur 5 tahunan, ada sekian persen yang harus berkelanjutan siapa pun yang menjadi pemimpin daerah,” kata dia.
Pilihan Editor: Jokowi Ungkap Kunci Pertumbuhan Ekonomi Semester Kedua 2023, Tak Cukup Hanya Investasi