TEMPO.CO, Solo - Perjalanan sejumlah kereta api (KA) di wilayah Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta sempat tertahan usai terjadinya gempa berkekuatan Magnitudo 6,4 di 94 KM Barat Daya Bantul-DIY yang terjadi pada Jumat malam, pukul 19.57 WIB. Hal itu dibenarkan Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Franoto Wibowo ketika dimintai konfirmasi.
Franoto menyebut beberapa KA yang tertahan karena terkena dampak gempa bumi yaitu KA 240 Pasundan, KA 237 Khuripan, KA 118 Wijaya kusuma, KA 234 Matarmaja, KA 578 Bandara YIA, KA 217 Jayakarta, KA 87 Senja Utama Solo, KA 124 Bangunkarta, KA 93 Lodaya, KA 690F KRL commuter Line, KA 55 Gajayana, dan KA 97 Sancaka.
Perjalanan 12 KA itu baik di stasiun maupun lintas sempat diberhentikan selama beberapa menit. "Daop 6 memohon maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit," ujar Franoto.
Ia menjelaskan, diberhentikannya perjalanan kereta api itu karena PT KAI langsung menerjunkan petugas untuk pengecekan jalur rel kereta api pasca gempa guna memastikan jalur itu aman untuk dilintasi. Pemeriksaan meliputi jalan rel, jembatan, dan fasilitas operasi Listrik Aliran Atas (untuk kereta rel listrik atau KRL).
"Dari Daop 6 Yogyakarta langsung menerjunkan petugas guna mengecek jalur kereta api pasca gempa 6.4 SR di 94 KM Barat Daya Bantul-DIY yang terjadi pada pukul 19.57 WIB tadi," katanya.
Dalam waktu itu para petugas dikerahkan untuk mengecek jalur KA. Pukul 20.40 WIB Daop 6 memastikan jalur KA sudah aman dilalui dan KA yang diberhentikan dapat dijalankan kembali.
"Daop 6 memohon maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat," ucapnya.
Franoto mengatakan, para pelanggan tidak perlu khawatir karena Daop 6 telah mengerahkan petugas pemeriksa dan perawatan jalur untuk bersiaga usai gempa di semua titik sesuai wilayahnya.
Pilihan Editor: Gempa Bantul Yogyakarta, Pengunjung Berhamburan Keluar dari Bioskop Plaza Ambarrukmo