TEMPO.CO, Jakarta - Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Emir Monti menjelaskan tidak semua stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan beroperasi saat soft launching pada 18 Agustus 2023. Saat itu, kereta cepat akan dilakukan uji coba operasional secara gratis dan bisa dijajal masyarakat.
Pada masa pengenalan itu, Emir berujar, rencananya kereta cepat hanya akan melayani rute dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang dan sebaliknya. “Untuk memberikan experience yang terintegrasi di mana masyarakat bisa mencoba LRT Jabodebek, kereta cepat, dan KA Feeder KCJB,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 27 Juni 2023.
Menurut Emir, dua stasiun itu akan melayani ditahap awal. Dia juga belum bisa memastikan bagaimana cara pengguna naik sepur kilat itu di masa pengenalan. “Tata cara agar dapat diikuti masyarakat masih dalam pembahasan."
Uji coba operasional itu akan dilakukan hingga Oktober 2023, selanjutnya operasional sesungguhnya dilakukan. Di mana penumpang umum sudah harus membayar jika ingin naik kereta cepat. Soal harga juga masih belum ditentukan dan masih dibahas KCIC, Kementerian Perhubungan bersama stakeholder terkait lainnya.
Namun, sebelum soft launching dilakukan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan akan segera menjajal sepur kilat itu. Hal itu disampaikan Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi. “Infonya begitu (pada Juli),” ujar pria yang kerap disapa Edo itu di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, 22 Juni 2023.
Rencana kepala negara mencoba kereta cepat itu bergantung pada protokoler istana. KCIC, kata dia, hanya mengikuti saja. Yang paling penting, menurut Edo, tiap pihak telah mempersiapkan uji coba kereta cepat itu sebaik mungkin.
“Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) sudah coba. Apa yang masih belum disempurnakan, kita sempurnakan,” ucap dia.
Dia mengakatakan, KCIC ingin pada saat beroperasi nanti, penumpang dari Jakarta ke Bandung, dari Stasiun Sudirman bisa naik LRT dan turun di Stasiun Halim. Kemudian menggunakan kereta cepat menuju ke Stasiun Padalarang, begitu pula sebaiknya.
“Atau mau dari Halim nih mau ke Kota Bandung, ya sudah pakai kereta cepat, turun di Padalarang, lalu pakai KAI feeder,” tutur Edo.
Pilihan Editor: Rencana Luhut Gandeng Cina Lagi untuk Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dinilai Merugikan