INFO BISNIS - Bank Mandiri berkomitmen mendukung pelestarian ekosistem laut dalam kerangka kerja Environment, Social, and Governance (ESG) untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ke-14 yakni ekosistem laut (live below water).
Salah satu inisiatif Bank Mandiri dilaksanakan melalui kolaborasi dengan kelompok nelayan Bangsring Underwater dalam mengembangkan kawasan ekowisata di perairan Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur. Kolaborasi tersebut berupa penanaman atau transplantasi 1.000 bibit terumbu karang pada 16 Maret 2023 di destinasi wisata yang dikenal dengan singkatan ‘Bunder’ tersebut.
“Penamaman ini untuk merehabilitasi ekosistem biota laut di perairan selat Bali dan mengembalikan masa depan Desa Bangsring,” ujar Vice President Bank Mandiri I Gede Arimbawa Yasa dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 27 Juni 2023.
Keterlibatan Bank Mandiri di kawasan Bangsring Underwater, tak hanya sebatas aspek lingkungan berupa penanaman terumbu karang. Sebelumnya, Bank Mandiri telah melakukan inisiatif dari aspek sosial, yang merupakan pilar kedua ESG, sebagai upaya membangkitkan kembali ekonomi warga Bangsring yang sempat terpuruk.
Pada dekade 1980-an, kawasan perairan di Selat Bali mengalami kerusakan parah. Pendiri Bangsring Underwater, Ikhwan Arief, mengatakan nelayan di Desa Bangsring melakukan aktivitas penangkapan yang tidak ramah lingkungan. “Ada yang menangkap ikan menggunakan bom ikan, atau racun seperti sianida. Dan itu terjadi sejak 3 generasi sebelum kami,” ujarnya.
Alhasil, terumbu karang di perairan tersebut rusak parah, dan populasi ikan terus berkurang, dan pada giliranya memukul perekonomian nelayan di sekitarnya.
Menyadari kekeliruan tersebut, kelompok Bangsring Underwater mengubah pola pikir nelayan untuk melakukan pola tangkap berkelanjutan. Sejak 2008 mereka melakukan aktivitas penyelamatan ekosistem laut, salah satunya penanaman terumbu karang.
“Hasilnya mulai terlihat. Pada 2014 tutupan terumbu karang itu sudah baik, jumlah ikan yang ada di Selat Bali mulai meningkat menjadi 70 persen dari sebelumnya,” ucap Ikhwan.
Peningkatan ekosistem terumbu karang dan peningkatan populasi ikan serta biota laut lainnya di perairan tersebut, juga menyedot minat wisatawan untuk menikmati keindahan bawah laut Bangsring. Peluang itu ditangkap komunitas nelayan Bangsring Underwater untuk memanfaatkan kawasan konservasi terumbu karang seluas 15 hektare menjadi destinasi wisata dengan konsep edukasi dan konservasi.
Hadirnya ekowisata Bangsring Underwater membuat para nelayan yang sebelumnya hanya bergantung pada usaha penangkapan ikan, kini punya berbagai alternatif mata pencaharian baru. “Ada yang menjadi petugas, ada yang menjadi guide, nahkoda kapal, ada yang membuka warung, dan lainnya,” ujar Ikhwan.
Untuk mendukung diversifikasi usaha tersebut, Bank Mandiri menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada warga setempat. Hingga Oktober 2022, Bank mandiri telah meyalurkan KUR kepada 120 orang dari total 200 nelayan yang ada di Desa Bangsring.
Bank Mandiri juga mendukung pengembangan Desa Wisata Bangsring dengan memberikan bantuan tiga fasilitas dalam skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR). Ketiga bantuan fasilitas itu adalah gerbang Desa Wisata Bangsring, dan fasilitas alat bilas untuk wisatawan setelah snorkeling atau diving. Bank Mandiri juga menyumbangkan perahu beralas kaca atau perahu bottom glass untuk monitoring kondisi terumbu karang. Ketiga bantuan ini diserahkan secara resmi pada 11 Juni 2022 lalu.
“Berbagai bentuk dukungan untuk Bangsring Underwater ini merupakan langkah Bank Mandiri menjalankan amanat SDGs yang ditetapkan PBB, sekaligus sebagi bentuk komitmen kami melakukan kegiatan yang memperhatikan lingkungan demi keberlanjutan,” kata Arimbawa. (*)