TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan saat ini tren pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia sangat beragam. Meski begitu, perekonomian di Tanah AIr terus tumbuh positif dan stabil. Hal ini disampaikannya pada saat konferensi pers virtual Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kita Edisi Juni 2023, pada Senin, 26 Juni 2023.
Meski kondisi global masih menunjukkan ketidakpastian yang tinggi, namun bendahara negara tersebut memperkirakan bahwa tren ekonomi ini akan sedikit membaik di tahun depan. Selain itu, terdapat juga beberapa pernyataan lain dari Sri Mulyani mulai dari peran masyarakat terhadap ekonomi hingga kegiatan ekspor impor yang kembali menguat.
Lantas, apa saja pernyataan Sri Mulyani soal kondisi ekonomi Indonesia? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
1. Ekonomi Indonesia Ditopang Optimisme Masyarakat
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa tren ekonomi di Indonesia masih bertumbuh yang positif. Menurutnya, hal ini ditopang oleh optimisme masyarakat yang dapat diukur melalui indeks keyakinan konsumen. Pada edisi Juni 2023, angkanya masih kuat di 128,3 yang berarti menunjukkan peningkatan.
“Artinya konsumen memiliki keyakinan yang kuat dan trennya masih menunjukkan ekspansi atau arah ke atas,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita Edisi Juni 2023, pada Senin, 27 Juni 2023.
Sementara itu, Mandiri Spending Index (MSI) melihat indeks frekuensi belanja di level 178,3. Hal ini menunjukkan adanya koreksi karena bulan sebelumnya masyarakat cenderung berbelanja lebih tinggi selama bulan puasa dan lebaran.
2. Pembangunan Ikut Berkontribusi
Di sisi lain, Purchasing Managers Index (PMI) juga menunjukkan penurunan mendekati zona netral. Tetapi, konsumsi listrik bisnis dan industri mulai tumbuh setelah bulan sebelumnya, yakni saat lebaran, banyak industri yang harus libur sehingga menunjukkan pelemahan.
“Jadi ini terkoreksi di mana industri dan bisnis kembali, aktivitasnya melonjak. Ditunjukan dengan konsumsi listrik yaitu sektor bisnis 16,4 persen YoY (Year on Year) dan untuk industri konsumsi listrik mereka melonjak 14,2 persen dibanding tahun lalu,” kata Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani pun melihat tingginya konsumsi semen pada periode ini. Alhasil, dia menyimpulkan jika terjadi akselerasi kegiatan perekonomian, termasuk belanja pemerintah. “Pembangunan dan konstruksi memberikan sumbanagan,” ucap dia.
Selanjutnya: 3. Memiliki pertumbuhan ekonomi yang...