3. Memiliki Pertumbuhan Ekonomi yang Kuat
Meski saat ini pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia beragam, namun Sri Mulyani menuturkan jika Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi terkuat dengan persisten tinggi. “Kita lihat Indonesia terus menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5 persen dalam 6 kuartal terakhir,” ucapnya dilansir.
Sementara itu, Menteri Keuangan tersebut mengungkapkan bahwa negara lain juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang berpeluang bagus. Namun sayangnya, beberapa justru harus mengalami kemerosotan yang tajam, terutama pada 2023. Jadi, dia menilai banyak negara yang memang tidak mampu bertahan dalam tekanan perlemahan dan gejolak ekonomi dunia ini.
4. Kinerja APBN Terjaga dan Surplus
Di samping membahas mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menguat, Sri Mulyani juga mengungkapkan bila kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga akhir Mei 22023 terus terjaga positif. Bahkan, kondisi ini masih mencatat surplus sebesar Rp 204,3 triliun.
“Ini artinya 0,97 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) yang diperkirakan tahun ini. sedangkan dari sisi keseimbangan primer juga mencatat surplus Rp 390,5 triliun,” ucap bendahara negara.
5. Ekspor dan Impor Kembali Menguat
Menteri Keuangan tersebut juga melaporkan mengenai kondisi ekspor dan impor di Indonesia pada periode Mei 2023. Kegiatan ekspor tumbuh tipi dengan mencatat nilai US$ 21,71 miliar atau tumbuh sekitar 0,94 persen YoY. Sedangkan, kegiatan impor melonjak hingga bernilai US$ 21,28 miliar atau tumbuh 14,35 persen YoY. Hal ini menunjukkan neraca perdagangan Indonesia dengan pertumbuhan ekspor dan impor terus menguat dan menunjukkan surplus US$ 0,44 miliar.
“Kita lihat ekspor dan impor dalam hal ini di Indonesia kembali menguat dan neraca perdagangan kita masih menunjukkan surplus,” kata Sri Mulyani.
6. Indonesia Stabil Untuk Berinvestasi
Meski tren ekonomi di dunia sedang mengalami pertumbuhan yang beragam, tetapi Indonesia berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam berbagai bidang. Hal inilah yang membuat Sri Mulyani menyimpulkan jika Indonesia termasuk ke dalam negara yang stabil untuk berinvestasi. Bahkan, bendahara negara melanjutkan jika pertumbuhan investasi di Indonesia sangat impresif.
“Ini saya konfirmasi dengan beberapa pertemuan investment fund yang kita lakukan sangat intensif pada dua hari lalu di London maupun Paris,” ucap Sri Mulyani.
Sementara itu, dalam hal credit default swap, Indonesia juga masih dalam angka yang stabil dan rendah. Meski Fed Fund Rate melonjak tinggi dan US Treasury meningkat tajam, namun pergerakan nilai tukar rupiah masih stabil dan cenderung apresiasi.
Hal ini menunjukkan jika market memiliki persepsi baik terhadap ekonomi Indonesia yang ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang prudent. “Dengan kombinasi yang baik untuk terus menjaga perekonomian kita dilihat secara positif oleh para investor,” ujar Sri Mulyani.
KHORY ALFARIZI | VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI
Pilihan Editor: IMF Puji Perekonomian Indonesia Cepat Pulih Usai Pandemi, Ada 6 Catatan Positif