Menurut Zulhas, aktivitas perdagangan dengan India menjadi penyumbang surplus terbesar pada bulan April 2023 dengan nilai mencapai US$ 0,98 miliar. Negara mitra dagang lainnya yang menyumbang surplus perdagangan terbesar antara lain Amerika Serikat mencatatkan surplus sebesar US$ 0,69 miliar dan Filipina sebesar US$ 0,66 miliar.
Sementara, negara mitra yang menghasilkan defisit di antaranya Singapura sebesar US$ 0,45 miliar, Australia (US$ 0,43 miliar), dan Thailand (US$ 0,19 miliar). Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia periode Januari—April 2023 mengalami surplus US$ 16,05 miliar.
Surplus periode ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar US$ 22,06 miliar dan defisit migas sebesar US$ 6,01 miliar. Ekspor turun saat Lebaran pada April 2023, nilai total ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 19,29 miliar, turun 17,62 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM).
Penurunan disebabkan oleh melemahnya ekspor migas sebesar 5,95 persen maupun ekspor nonmigas sebesar 18,33 persen. “Penurunan nilai ekspor pada April 2023 diantaranya disebabkan pola musiman yakni adanya momentum libur Lebaran serta penurunan harga beberapa komoditas seperti gas alam, bijih besi, tembaga, seng, dan palm kernel oil,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Pilihan editor: Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Kuat: Ditopang Optimisme Masyarakat