TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia masih menunjukkan geliat pertumbuhan. Ekonomi Indonesia, kata dia, ditopang optimisme masyarakat yang diukur dari indeks keyakinan konsumen di mana angkanya masih sangat kuat yakni 128,3.
“Artinya kosumen memiliki keyakainan yang kuat dan trennya masih menunjukan ekspansi atau arah ke atas,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita Edisi Juni 2023, pada Senin, 27 Juni 2023.
Sedangkan Mandiri Spending Index (MSI) melihat indeks frekuensi belanja masih di level 178,3. Menurut Sri Mulyani, memang menujukan adanya koreksi, karena bulan sebelumnya di mana masyarakat cenderung membelanjakan sangat tinggi pada saat bulan puasa dan lebaran.
Sementara, penjualan riil menunjukkan adanya tren perlemahan, Purchasing Managers' Index (PMI) juga mulai menujukkan tren menurun mendekati zona netral. Namun, konsumsi listrik bisnis dan industri tumbuh sesudah bulan sebelumnya yaitu lebaran di mana banyak sekali libur dan menunjukan ada perlemahan.
“Jadi ini terkoreksi di mana industri dan bisnis kembali, aktivitasnya melonjak. Ditunjukan dengan konsumsi listrik yaitu sektor bisnis 16,4 persen YoY (Year on Year) dan untuk industri konsumsi listrik mereka melonjak 14,2 persen dibanding tahun lalu,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga melihat konsumsi semen melonjak cukup tinggi. Menurut dia, lonjakan itu terjadi kemungkinan karena adanya akselerasi dari kegiatan perekonomian, termasuk belanja pemerintah. “Pembangunan dan konstruksi memberikan sumbangan,” ucap Sri Mulyani.
Pilihan editor: Sri Mulyani: Ketidakpastian Global Berdampak Komoditas Melemah dan Inflasi Tinggi