TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif, Sandiaga Uno, mengajak masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saat long weekend. Hal ini setelah pemerintah menetapkan 28 dan 30 Juni 2023 sebagai cuti bersama sedangkan 29 Juni 2023 sebagai libur nasional Idul Adha 1444 H. Sehingga 28 hingga 2 Juli 2023 menjadi libur panjang.
Menurut Sandiaga, momen ini merupakan peluang emas bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. "Libur panjang ini dapat kita manfaatkan untuk eksplorasi desa wisata, pantai, pegunungan, hingga warisan seni budaya di #WonderfulIndonesia!" kata Sandiaga melalui unggahan di Instagram resmi @sandiuno pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Sandiaga optimistis masa liburan panjang ini akan menggeliatkan pergerakan wisatawan hingga mencapai target 1,4 miliar. Menurutnya, hal tersebut bakal berdampak positif pada penciptaan lapangan kerja baru dan kebangkitan ekonomi lokal.
"Mari kita dukung para pelaku UMKM kita dengan menjadi ROJALI (rombongan jadi beli saat berlibur nanti, ya," kata Sandiaga.
Sebelumnya, ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan long weekend berdampak positif bagi perekonomian. Pertama, bagi sektor perhotelan. "Jelas okupansi kamarnya akan meningkat," kata Bhima kepada Tempo, Rabu, 21 Juni 2023.
Kedua, sektor transportasi. Bhima menilai, penggunaan transportasi mobil pribadi akan meningkat pada periode tersebut. Dengan begitu, bisnis sewa mobil akan diuntungkan.
Ketiga, restoran, cafe, sektor yang berkaitan dengan pariwisata, toko oleh-oleh, toko jajanan. Walhasil, pelaku usaha UMKM di sektor kuliner juga akan mengalami kenaikan pendapatan selama liburan panjang," ujar Bhima.
Sektor lain yang berpotensi terdampak adalah sektor telekomunikasi. Sebab, penggunaan internet, seperti pembelian kuota, bisa meningkat. "Bahkan jual beli barang online juga bisa meningkat," kata dia.
RIRI RAHAYU | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Long Weekend Idul Adha, Asosiasi UMKM: Pelaku Usaha Kuliner Siap-siap Terima Orderan