Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meraup Cuan dari Sabun Rumput Laut

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Proses pembuatan stik dari rumput laut yang dilakukan oleh ibu-ibu di Desa Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin, 19 Juni 2023. (Tempo | Yohannes Seo)
Proses pembuatan stik dari rumput laut yang dilakukan oleh ibu-ibu di Desa Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Senin, 19 Juni 2023. (Tempo | Yohannes Seo)
Iklan

TEMPO.CO, Rote NdaoKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan UNDP melalui Program The Arafura and Timor Seas Ecosystem Action Phase II (ATSEA-2) melatih dan mendampingi mama-mama di Desa Oeseli, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur membuat sabun Minano dari rumput laut. Warga bisa meraup cuan Rp 14 juta per bulan.

Ketua kelompok Ita Esa (Kita Satu) Metri Nainatu mengatakan sabun Minano karya Kelompok masyarakat (Pokmas) perempuan Ita Esa ini sudah beroperasi sejak 2021 lalu, setelah mendapat pelatihan dan pendampingan dari program ATSEA.

"Kami sudah beroperasi sejak tahun 2021 lalu, kami dapat pelatihan dari ATSEA. Kami dilatih cara pembuatan sabun," katanya kepada Tempo, Rabu, 21 Juni 2023.

Menurut dia, ATSEA melihat ada hasil bumi yang bisa dijadikan penghasilan tambahan untuk keluarga, sehingga mereka memberikan  pelatihan bagi mama-mama membuat sabun dari mangrove dan rumput laut. Rumput laut memang bisa diolah menjadi berbagi macam produk mulai dari bahan makanan, stik rumput laut, hingga sabun rumput laut.

"Sabun Minano yang dihasilkan selalu dipromosikan kepada wisatawan yang datang ke Telaga Nirwana, sehingga mendapat respon positif dari wisatawan," katanya.

Awalnya mama-mama Desa Oeseli hanya membuat sabun Minano dari bahan mangrove dan rumput laut. Namun dalam perjalanan, mama-mama ini berinovasi membuat lagi sabun Minano dari buah balakacida. 

"Sabun Minano dari Blakacida ini, awalnya karena diminta turis asal Perancis untuk membuat sabun yang bisa sembuhkan luka, sehingga mama-mama berinovasi membuat sabu Minano dari balakacida," jelasnya.

Saat ini, katanya, Pokmas Ita Esa ini sudah memproduksi sabun Minano untuk memenuhi kebutuhan sabun di sejumlah hotel di wilayah Bo'a dan Nembrala.

"Rata-rata sabun mandi yang digunakan di hotel di wilayah Nembrala sudah menggunakan sabun Minano," katanya.

Pokmas Ita Esa setiap hari memproduksi sebanyak 200 batang sabun untuk dijual ke hotel-hotel dan masyarakat luas. "Pasarannya harusnya sudah ke Perancis, Inggris dan Belanda. Namun belum ada izin ekspornya, sehingga masih digunakan di sini," katanya lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harga Sabun Minano sangat bervariasi antara Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu per batangnya, tergantung varian dan bentuk yang dibutuhkan oleh konsumen. 

Cara pembuatan tiga varian sabun Minano juga membutuhkan waktu. Sabun Minano dari mangrove, misalnya, berasal dari buah mangrove, yang jatuh itu yang diambil, lalu diiris tipis, dijemur lalu ditumbuk dan diambil tepungnya.

Sedangkan sabun dari rumput laut dibuat dari rumput laut yang direndam dengan air semalam, lalu diblender dan diolah. Sedangkan sabun dari balakacida diambil dari air balakacida yang diblender.

Pokmas Ita Esa ini sudah berhasil menjual ribuan sabun Minano dengan total pendapatan mencapai Rp 16 juta per bulan. "Bulan ini saja, kita sudah hasilkan Rp 4 juta dari sabun Minano," ujarnya.

Sebagian laba dari penjualan sabun Minano ini dibagi rata ke 14 anggota kelompok, sebagian lain disedekahkan untuk pembangunan gereja di desa. “Ke depan juga akan digunakan untuk memberikan makanan tambahan bagi anak-anak stunting di sini,” ujar 

Sekretaris Desa Oeseli, Migel Mooy mengatakan pihaknya ikut membantu Pokmas Ita Esa berupa alat mendukung kerja itu senilai Rp 5 juta. 

"Kami juga sedang mendorong agar Pemda Rote Ndao membuat Perda agar semua hotel, warga Rote Ndao wajib gunakan Sabun Minano," pungkasnya. 

Pilihan Editor: Jokowi Minta Pembangunan Smelter Amman Mineral Industri Sesuai Target

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

6 jam lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.


KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.


KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

Penenggelaman dua kapal ikan asing pelaku pencurian ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kotaraja Lampulo, Aceh, Kamis 18 Maret 2021. ANTARA/HO-KKP
KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi


Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia membentangkan spanduk tentang tata kelola sampah saat kegiatan bersih sampah dan audit merek (brand audit) di Pantai Tirang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 12 November 2023. Dalam aksi tersebut Greenpeace Indonesia melalui kampanye Break Free From Plastic ingin menekankan tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility) atas pengolahan atau pembuangan produk pasca-konsumen serta mendorong produsen untuk berkomitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan bungkusan sesuai dengan mandat peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk peta jalan pengurangan sampah oleh produsen pada tahun 2030. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.


KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

5 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.


Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

10 hari lalu

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono, saat menggelar konferensi pers kejahatan multidimensi oleh KM MUS asal Juwana, Pati, di Pangkalan PSDKP Tual, Maluku, Rabu, 17 April 2024. Dok. Humas Ditjen PSDKP KKP
Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.


Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

12 hari lalu

Kapal pengangkut ikan Indonesia, KM MUS, yang ditangkap karena terbukti melakukan alih muatan ikan dari kapal asing ilegal di tengah Laut Arafura, Maluku, pada Minggu 14 April 2024. Kapal juga menyelundupkan BBM solar dan diduga melakukan perbudakan. Dok. Humas KKP
Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.


KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

12 hari lalu

Anak Buah Kapal (ABK) kapal asing menunjukkan muatan hasil tangkapan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa 31 Agustus 2021. Polair Polda Kepri mengamankan empat kapal nelayan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta sejumlah ABK berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara yang termasuk ke dalam Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
KKP Buru Kapal Cina Ilegal yang Melakukan Penangkapan Ikan di Perairan Indonesia

KKP menduga kapal Cina ilegal itu masih berada di perairan sekitar Laut Aru.