Oleh karena itu, Koster meminta DPRD Bali dan masyarakat Bali dapat memaklumi kondisi penundaan pembangunan tol itu.
"Karena daya tariknya tinggi jalan tol, banyak yang berminat, kemudian ada peserta baru yang ingin berpartisipasi sehingga ada perubahan dalam mekanisme penyertaan saham," ucapnya.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meletakkan batu pertama pembangunan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi, Bali, di Kabupaten Jembrana, menargetkan pembangunan tol itu selesai pada 2025.
Tol Jagat Kerthi Bali sendiri merupakan tol penghubung Gilimanuk-Mengwi yang akan menjadi akses utama bagi kendaraan umum, roda empat, roda dua, bahkan sepeda, dari Kabupaten Jembrana, Tabanan hingga Badung.
Trase tol sepanjang 96,21 kilometer itu secara rinci akan melewati tiga kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa dengan estimasi biaya konstruksi sebesar Rp24 triliun.
Pilihan editor: Penundaan Uji Coba MLFF Tol Bali Mandara, Roatex Indonesia: Ada Kompleksitas Persiapan