TEMPO.CO, Jakarta - Sandiaga Salahuddin Uno resmi menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu, 14 Juni 2023. Meski tidak secara eksplisit disebut berperan dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, eks kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu digadang-gadang masuk dalam daftar bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Lantas, bagaimana kiprah Sandi dalam dunia perpolitikan?
Profil Sandiaga Uno
Dilansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Uno merupakan seorang pengusaha kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969. Ia sempat menduduki jabatan direksi sejumlah perusahaan bergengsi, diantaranya Summa Group, Seapower Asia Investment Limited, MP Holding Limited Group, hingga PT Saratoga Investama Sedaya.
Karier politik suami Nur Asia itu diawali ketika ia dilantik menjadi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta periode 2017-2022. Selama mengatur ibu kota bersama Anies Baswedan, ia gencar meluncurkan program-program yang fokus pada tujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri warga, termasuk mendorong DKI Jakarta menjadi destinasi wisata halal.
Mantan Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 23 Desember 2020. Di masa kepemimpinannya, ia mengusung konsep inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Karier Politik Sandiaga Uno
Pada awalnya, Sandiaga Uno mulai dikenal publik setelah dirinya didapuk menjadi juru bicara Gerindra oleh Prabowo Subianto pada 2015. Kemudian, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, ia mundur dari jabatan Wagub DKI Jakarta dan maju menjadi Cawapres Prabowo. Namun, pasangan nomor urut dua tersebut harus legowo karena kalah suara dibandingkan Jokowi – Ma’ruf Amin.
Pada 23 April 2023, Sandi menyambangi rumah Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (PPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kuningan, Jakarta Selatan untuk menyampaikan keputusannya ke luar dari partai berlambang kepala garuda itu. Lalu, usai hengkang, ia menjadi salah satu menteri di periode ke-2 Jokowi tanpa dukungan partai politik (parpol) apapun atau bersifat independen,
Ia terlihat menunjukkan kedekatan dengan sejumlah parpol, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PPP. Bahkan selama masa pencarian, ia mengaku dipelonco 7 bulan untuk menerima masukan dari berbagai tokoh masyarakat, kyai, dan ulama. Pada akhirnya, ia mantap memilih partai bergambar Ka’bah sejak Rabu, 14 Juni 2023 dan menerima kartu tanda anggota (KTA).
Harta Kekayaan Sandiaga Uno
Sebagaimana publikasi Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) elektronik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan harta kekayaannya terakhir kali pada 31 Desember 2022 dengan jumlah Rp 10,9 triliun (Rp 10.997.005.532.226).
Selain menduduki kursi Kabinet Indonesia Maju, terdapat sejumlah bisnis Sandiaga Uno, yaitu PT Adaro Energy Tbk, PT Medco Power Indonesia Tbk, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PT Provident Agro Tbk, dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Adapun rincian harta kekayaan Sandiaga, meliputi:
- Tanah dan bangunan seluas 15 sampai 857 meter persegi yang tersebar di Jakarta Selatan, Tangerang, Pandeglang, Singapura, dan Amerika Serikat dengan total Rp 265,7 miliar (Rp 265.743.826.444).
- Alat transportasi, yaitu Nissan Grand Livina (2013), Toyota Corolla Cross 18 HYB (2021), dan Hyundai Ioniq (2021) senilai Rp 1,4 miliar (Rp 1.434.000.000).
- Harta bergerak lainnya: Rp 4,3 miliar (Rp 4.379.641.300).
- Surat berharga: Rp 9,9 triliun (Rp 9.941.166.565.728).
- Kas dan setara kas: Rp 1,3 triliun (Rp 1.313.252.802.832).
- Harta kekayaan Sandiaga Uno lainnya sebesar Rp 85 miliar (Rp 85.070.894.559).
- Utang: Rp 614 miliar (Rp 614.042.198.627).
Pilihan editor: Mardiono Bantah Sandiaga Uno Berikan Dana Pileg demi Bergabung ke PPP
MELYNDA DWI PUSPITA