Antam kembali mencatatkan pertumbuhan capaian kinerja operasional dan keuangan perusahaan yang positif sepanjang tahun 2022. Capaian pertumbuhan tersebut didukung upaya Antam untuk mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit di tengah kondisi pemulihan ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia sepanjang tahun 2022.
Tak hanya tercermin dari catatan kinerja produksi, penjualan, dan keuangan perusahaan yang solid, selama 2022 Antam juga mencatatkan kinerja keberlanjutan yang optimal, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam melaksanakan praktik pertambangan yang baik alias good mining practices dan bertumbuh bersama masyarakat terutama yang berada di sekitar wilayah operasional Antam.
Adapun capaian laba tahun berjalan Antam mencapai Rp 3,82 triliun, tumbuh signifikan 105 persen dibandingkan laba tahun berjalan tahun buku 2021 sebesar Rp 1,86 triliun. Optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama Antam mendukung capaian pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau EBITDA) yang mencapai Rp 7,35 triliun, naik 29 persen dari EBITDA 2021 sebesar Rp5,71 triliun.
Selain itu, Antam mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 45,93 triliun, tumbuh 19 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 38,45 triliun. Di tengah tantangan kenaikan biaya energi dan bahan baku, Antam dapat menjaga profitabilitas capaian laba kotor 2022 sebesar Rp 8,21 triliun, tumbuh 29 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp 6,36 triliun.
Antam membukukan laba usaha sebesar Rp 3,94 triliun, tumbuh 44 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,74 triliun. Tercatat total penghasilan lain-lain bersih Antam sepanjang 2022 mencapai Rp 1,27 triliun, tumbuh signifikan dari 2021 sebesar Rp 305 miliar.
Pilihan Editor: Mendag Zulhas Sebut Harga Telur akan Kembali Stabil dalam 2 Minggu