TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pengembangan ekosistem kendaraan listrik segmen heavy mobility, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) akan melepas saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) pada 19 Juni 2023. Perusahaan menargetkan dana senilai Rp 800 miliar lebih dari proses itu.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengungkap rencana penggunaan dana dari proses IPO itu. Menurut dia, dana tersebut akan digunakan secara modular. “Oh ternyata pasarnya besar di sini (bus dan truk) saya ingin membuat modul industri, dibesarkan lagi misalnya per sepuluh ribu atau per seribu atau per apa gitu, modular,” ujar dia di Episentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Juni 2023.
Jika dananya tidak cukup, kata Gilarsi, dia juga akan mengatakan kepada publik bahwa perusahaan akan melakukan fund pricing. Kemudian menjelaskan juga soal bagaimana peluangnya, lalu pertumbuhannya, serta profit perusahaan seperti apa. “Ayo bantu saya gitu. Paling gitu yang saya lakukan,” ucap dia.
Sedangkan untuk sepeda motor listrik, hanya untuk market test dan masih dalam bentuk Research and Development (RnD) dalam bentuk eksperimen. “Kalau di eksperimen itu ada alpha test, ada beta test, ada gamma test ini sudah menjelang sebelum realness production, sudah omega test,” kata dia.
Sehingga penggunaan dana dari proses IPO untuk sepeda motor kecil saja, tapi sebagian besar untuk pengembangan bus dan truk. Meskipun, menurut Gilarsi, perusahaannya tidak bisa mengabaikan bahwa sepeda motor juga memproduksi karbon emisi juga.
“Jadi kalau kembali kepada filosofi, kita adalah climate attack technology company. Maka ya motor suatu ketika harus menjadi perhatian kita juga. Cuma not now,” ucap dia.
VKTR adalah salah satu anak usaha dari PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), perusahaan flag carrier Grup Bakrie yang berfokus dalam mengembangkan bisnis Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial seperti bus dan truk.
Selain itu VKTR akan menjadi perusahaan publik pertama di Indonesia yang berkecimpung dalam industri kendaraan listrik yang dimulai dari segmen kendaraan berat. Namun Gilarsi tidak menjelaskan banyak soal persiapan menjelang IPO. “Enggak ada (persiapan menuju IPO), yang kita persiapkan enggak ada. Sudah selesai,” ujar dia.
Pilihan Editor: BEI: 10 Persen Perusahaan yang Antre IPO Berasal dari UMKM