TEMPO.CO, Jakarta - Smelter merupakan salah satu fasilitas penting dalam proses penambangan. Ada sejumlah material logam yang membutuhkan proses smelting oleh smelter.
Apa sajakah material logam yang membutuhkan smelter?
5 Jenis Material Logam yang Butuh Smelter
Dari sekian banyak material logam di lokasi tambang, ada beberapa yang membutuhkan proses smelting. Mengutip dari Koran Tempo, berikut 5 jenis material logam yang harus melalui proses smelting:
1. Tembaga
Smelter tembaga digunakan untuk memproses bijih tembaga menjadi logam tembaga murni atau paduan tembaga. Saat ini, PT Freeport Indonesia (PTFI) tengah membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur. Smelter tembaga tersebut dikabarkan akan menjadi smelter tembaga single line terbesar di dunia.
2. Emas
Emas merupakan salah satu logam yang membutuhkan proses smelting. Melalui proses smelting, bijih emas akan diolah menjadi logam emas murni atau paduan emas. Proses smelting emas melibatkan pemanasan bijih emas pada suhu tinggi untuk melepaskan logam emas dari batuan atau mineral lainnya yang terkandung dalam bijih tersebut. Smelting emas memungkinkan pemurnian bijih emas menjadi bentuk yang lebih murni dan bernilai tinggi.
3. Timah
Timah juga termasuk logam yang membutuhkan proses smelting untuk memurnikan bijih timah dan menghasilkan timah dalam bentuk paduan atau benda padat, seperti batangan atau kumparan. Salah satu smelter timah yang ada di Indonesia adalah milik PT Timah Tbk yang terletak di Unit Metalurgi Muntok, Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung
4. Besi
Besi harus diproses melalui smelting karena proses tersebut memungkinkan transformasi bijih besi mentah menjadi logam besi yang lebih berguna dan dapat digunakan oleh berbagai industri. Smelter besi digunakan dalam proses pembuatan besi dan baja dengan memanaskan bijih besi dalam smelter untuk memisahkan oksigen. Bijih besi yang telah diproses dapat digunakan untuk industri konstruksi, otomotif, dan manufaktur.
5. Nikel
Smelter nikel digunakan untuk mengolah bijih nikel menjadi nikel murni atau paduan nikel. Berdasarkan catatan Kementerian Koordinator Perekonomian, penghiliran nikel sepanjang 2022 telah berkontribusi sebesar 2,17 persen terhadap total ekspor non-migas. Produksi nikel Indonesia menempati peringkat pertama, yaitu sebesar 1 juta ton. Angka tersebut melebihi Filipina, yang sebesar 370 ribu ton, dan Rusia, yang sebesar 250 ribu ton.
Mengenal Smelter
Smelter adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.
Di Indonesia, penyediaan smelter adalah suatu keharusan bagi perusahaan penambang mineral logam seperti perusahaan penghasil nikel yang banyak ditemukan di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Merujuk pada UU No, 4 Tahun 2009...