TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat ikut membawa visi keberlanjutan menuju 22-27 tahun ke depan. Tujuannya, kata dia, agar Indonesia menjadi negara maju dengan Produk Domestik Bruto mencapai US$ 10 triliun.
“Terlepas dari perbedaan kita apa, kita harus satu dan jangan membawa kerugian bagi negara kita,” ujar dia dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR RI) dalam keterangan tertulis dikutip pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Pemerintah, Luhut menjelaskan, ingin memastikan semua proyek yang ada di bawah kendali agar selesai di masa pemerintahan ini. Pemerintah juga melakukan rapat setiap 3-4 bulan dengan 7 kementerian/ lembaga di bawah koordinasi Kemenko Marves untuk evaluasi.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa pihaknya memiliki fokus di enam penyelesaian pembangunan tahun 2023. Antara lain 3 sasaran pembangunan IKU Nasional, 54 Janji Presiden, 30 Major Project, 33 Proyek Strategis Nasional atau PSN, 13 dari 17 Sustainable Development Goals, dan 30 Direktif Presiden.
Agar semuanya dapat selesai tepat waktu, dia menyebutkan ada kelompok kerja yang memonitor dan untuk proyek yang mungkin akan diteruskan oleh Presiden berikutnya perlu disiapkan. “Semua perlu dikerjakan dengan rinci dan berlandaskan kerja sama agar dapat terkendali,” ucap Luhut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berbicara mengenai tantangan global yang akan dihadapi Indonesia di masa depan. Menurut dia, hal ini tidak mudah, pasalnya Indonesia akan menghadapi berbagai rintangan, seperti krisis keuangan, pangan, hingga energi.
Oleh karena itu, Jokowi meminta agar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat rencana agar Indonesia bisa menjadi negara maju. Permintaan ini disampaikannya dalam konferensi pers setelah pembukaan Rakernas pada Selasa, 6 Juni 2023 kemarin di Sekolah PDIP, Jakarta Selatan.
Kepala Negara berharap PDIP sudah menyiapkan rancangan tersebut bila nanti dipercaya untuk berkesempatan mengelola Indonesia. Selain itu, Presiden ketujuh Indonesia itu juga menyebutkan jika Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi negara maju dalam 13 tahun ke depan. Hal ini karena Indonesia memiliki bonus demografis yang jarang sekali terjadi.
Pilihan Editor: Bule untuk Awasi Proyek di IKN, Luhut: Jangan Istana Presiden Itu Jadi, tapi Kualitas Tidak Bagus
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini