Hal ini sekaligus menjawab tren meningkatnya kebutuhan konsumen atas produk yang sehat dan ramah lingkungan. Untuk mendorong regenerasi petani, kombinasi program digitalisasi di sisi hulu dan tani Jaga Bumi itu telah diuji coba di lahan petani milenial dan selanjutnya dibandingkan dengan lahan yang tidak menggunakan kedua program itu.
"Hasil di lahan petani milenial menunjukkan adanya pengurangan penggunaan pupuk dan peningkatan produktivitas dibandingkan dengan lahan tanpa menggunakan alat ini," tuturnya.
Ia menyebutkan dari penerapan teknologi itu terjadi peningkatan efisiensi biaya produksi yang mencapai 10 persen dan produktivitas mencapai 12 persen. Melihat hasil itu, petani di wilayah Kecamatan Tawangsari menurutnya semakin antusias menerapkan program itu dan diikuti beberapa wilayah lainnya.
"Alat sensor tanah ini kini telah dimanfaatkan di lahan anggota klaster di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukoharjo secara bergiliran," ucap dia.
Dalam acara panen padi yang turut dihadiri Bupati Sukoharjo Ety Suryani, jajaran Forkopimda, dan berbagai pihak terkait lainnya, BI Solo juga menyerahkan satu unit alat sensor tanah tambahan dan melengkapi satu unit alat yang telah diberikan di tahun sebelumnya, kepada anggota klaster.
"Penambahan alat ini diharapkan dapat mengakomodasi antusiasme petani yang semakin meningkat dalam memanfaatkan alat sensor tanah ini," katanya.
Ia menambahkan keterlibatan petani milenial dalam pelaksanaan panen padi bersama itu merupakan wujud komitmen dan sinergi dalam upaya pengendalian inflasi dengan melibatkan petani milenial. Program digitalisasi di sisi hulu dan tani Jaga Bumi perlu terus direplikasi karena telah terbukti berdampak pada peningkatan efisiensi biaya dan produktivitas ini.
"Peningkatan produktivitas tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat posisi kabupaten Sukoharjo dan kabupaten lainnya di Solo Raya sebagai lumbung padi," ujar Joko.
Sebagai informasi, kegiatan panen padi juga diikuti oleh PAU Pedaringan Solo untuk mendorong peningkatan kerja sama antar daerah (KAD) yang menjadi salah satu fokus sinergi dan kolaborasi pengendalian inflasi sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan GNPIP di level regional. Pihaknya menilai kegiatan panen bersama itu juga penting untuk menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi dan inovasi program seperti tani Jaga Bumi serta regenerasi petani yang dapat beradaptasi dengan teknologi dalam budidaya pertanian dalam rangka mendorong ketahanan pangan.
"Selain itu, kegiatan panen bersama ini menunjukkan kesiapan pasokan dalam rangka menghadapi risiko siklus kenaikan inflasi ke depan agar laju inflasi 2023 dapat lebih rendah dari tahun lalu," ucap dia.
Pilihan Editor: Proyeksi Ekonomi Dunia 2024 Tumbuh 2,8 Persen, Bank Indonesia Singgung Peran ASEAN-5
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.