Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebelumnya sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) bilateral dengan Singapura terkait kerja sama energi terbarukan. Penandatanganan diumumkan dalam Retret Pemimpin Indonesia-Singapura yang dilangsungkan di Singapura, Kamis 16 Maret 2023.
Dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, MoU tersebut terbangun atas kerja sama energi antara Indonesia dan Singapura yang ditandatangani bersamaan dengan Retret Pemimpin Indonesia-Singapura pada tahun 2022 lalu, serta MoU tentang Perubahan Iklim dan Keberlanjutan yang ditandatangani Maret 2022.
Dalam MoU itu, Luhut mengatakan Indonesia dan Singapura akan memfasilitasi investasi untuk pengembangan kemampuan industri manufaktur energi terbarukan dari hulu hingga ke hilir di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah solar PV dan Battery Energy Storage System (BESS/Sistem Penyimpanan Energi Baterai), memanfaatkan investasi untuk proyek ekspor listrik ke Singapura.
Selain itu, kedua negara juga akan memfasilitasi pengembangan ladang surya dan BESS untuk memasok energi terbarukan ke Indonesia dan untuk ekspor energi. Pengembangan juga mencakup tujuan ekspor listrik hijau serta hidrogen dan amonia, menggunakan panel surya dan BESS yang dibangun di Indonesia.
Kerja sama dengan Singapura juga dilakukan untuk memfasilitasi pengaturan komersial dan pengembangan kerangka dan transmisi infrastruktur. Hal itu memungkinkan perdagangan listrik antara Indonesia dan Singapura yang akan mendorong arus modal ke Indonesia.
RIANI SANUSI PUTRI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | ANTARA
Pilihan Editor: Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini