TEMPO.CO, Madiun - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur mencatat sedikitnya enam kejadian penumpang yang tidak turun di stasiun tujuan. Sejumlah penumpang itu dinyatakan sengaja melebihi rute yang tertera pada tiket perjalanan.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan kejadian itu tercatat sejak masa angkutan Lebaran atau April hingga awal Juni 2023. Adapun motifnya, sejumlah penumpang berpura - pura membeli makanan di kereta makan seperti yang terjadi pada perjalanan Kereta Sancaka dari Surabaya dengan tujuan Madiun pada Kamis, 1 Juni 2023.
Kala itu, ada dua penumpang yang akhirnya diturunkan paksa di Stasiun Kedunggalar, Ngawi. Hal ini terjadi setelah Kereta Sancaka berhenti luar biasa. Kejadian serupa terjadi pada 10 April 2023. Penumpang Kereta Sancaka dari Yogyakarta dengan tujuan Madiun nekat tetap menumpang hingga Saradan.
Namun, kenekatan penumpang yang tetap naik kereta meski telah melebihi lokasi tujuan terendus oleh petugas PT KAI Daop 7 Madiun. Ini dengan bantuan aplikasi Check Seat Passenger yang mampu memberikan informasi kepada kondektur tentang adanya penumpang yang tidak turun meski telah melebihi stasiun tujuan.
"Aplikasi Check Seat Passenger ini dimiliki oleh kondektur yang bertugas di setiap perjalanan kereta api baik jarak jauh maupun lokal," Supriyanto menjelaskan, Jumat malam, 2 Juni 2023.
Oleh karena itu, ia mengingatkan agar para penumpang turun di stasiun tujuan sesuai dengan yang tertera di tiket perjalanan masing-masing. Hal ini untuk menghindari penurunan secara paksa oleh petugas di stasiun berikutnya.
“Jika pelanggan didapati sengaja turun melebihi stasiun yang tertera di tiket, maka yang bersangkutan akan diturunkan di stasiun kereta terdekat yang kemungkinan jauh dari akses jalan raya,” ujar dia.
Pilihan Editor: Hari Pertama Gapeka 2023, Lebih dari 13.600 Orang Naik Kereta KRL Yogyakarta-Palur
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini