Menyambut kedatangan pesawat A380-800 itu, Kristi menuturkan bahwa pihaknya melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV dan seluruh stakeholder penerbangan serta pihak terkait lainnya sudah melakukan koordinasi. Juga sudah melakukan persiapan dan pengecekan fasilitas sarana dan prasarana baik sisi udara maupun sisi darat.
“Dengan kapasitas pesawat yang besar, maka membutuhkan penanganan yang ekstra, karena fasilitas peralatan yang berbeda dengan pesawat lainnya agar operasional penerbangan dan pelayanan berjalan selamat, aman, dan nyaman,” ucap Kristi.
Sementara Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Agustinus Budi Hartono menjelaskan pihaknya memastikan penyesuaian sarana dan prasarana yang dibutuhkan operasional pesawat A380 milik Emirates tersebut.
Koordinasi intensif bersama pihak terkait seperti PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara, pihak Emirates selaku maskapai yang mengoperasikan penerbangan A380, Airnav selaku penyelenggara lalu lintas udara, ground handling dan pihak lain untuk memastikan sarana dan prasarana agar sesuai dengan ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Mulai dari penyesuaian tempat parkir pesawat beserta fasilitas rambunya, penyesuaian kapasitas ruang tunggu dan toilet pada terminal, garbarata, pengisian bahan bakar pesawat, Custom, Immigration and Quarantine (CIQ), kesiapan unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran(PK-PPK), petugas yang terlatih sampai dengan prosedur penanganan penumpang telah kami persiapkan dengan baik,” kata Agustinus.
Dengan kedatangan pesawat Airbus A380 ke Bali yang membawa kapasitas penumpang yang lebih banyak, menurut dia, tentunya menjadi kesempatan besar dalam meningkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. "Sehingga diharapkan dapat menstimulasi rute penerbangan lainnya ke Indonesia," tutur dia.
Pilihan Editor: Pemerintah Pusat Buka Izin Ekspor Pasir Laut, Ini Respons Gubernur Kepulauan Riau
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini