“Kalau sudah air mineral sebagai salah satu kebutuhan dasar (mengalami kelangkaan), itu akan terjadi panic buying. Otomatis berlaku hukum market demand (permintaan pasar) tinggi, harga akan naik," ujar Tito.
Tito juga mendorong setiap pemerintah daerah agar mulai mengidentifikasi dampak yang berpotensi terjadi akibat dari El Nino. Apabila dalam identifikasi tersebut ditemukan sejumlah masalah, pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah intervensi yang melibatkan dinas pertanian dan perdagangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih awal dari sebelumnya.
Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Adapun puncak musim kemarau 2023 diprediksikan terjadi di Agustus 2023.
Kemudian, pada semester kedua, terdapat peluang sebesar 50-60 persen bahwa kondisi netral akan beralih menuju fase El Nino.
Maka dari itu, BMKG mengimbau kementerian/lembaga, pemerintah daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).
Pilihan Editor: Kementan Bentuk Gugus Tugas Hadapi Fenomena Cuaca Ekstrem El Nino
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini