Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Amerika Serikat Gagal Bayar Utang, Apa Saja Dampaknya Bagi Negara Lain?

image-gnews
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy di Gedung Putih, 22 Mei 2023. REUTERS/Leah Millis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini Amerika Serikat jadi sorotan karena berpotensi terbelit krisis utang menggunung. Jika krisis utang yang mengguncang Washington itu pada akhirnya membuat negara Abang Sam jatuh ke dalam resesi, apa dampaknya bagi negara-negara lain?

Untuk pertama kalinya, gagal bayar utang negara tersebut kemungkinan segera berimbas ke seluruh dunia. Pesanan produk dari pabrik Cina yang menjual barang elektronik ke AS, misalnya, bisa seketika jeblok. Investor Swiss pemilik obligasi AS pun bakal menderita kerugian besar. Berikutnya, perusahaan Sri Lanka tidak lagi dapat menggunakan dolar sebagai alternatif mata uang.

Dampak Jika AS Gagal Bayar Utang

Menurut ekonom dari Moody’s Analytics, Mark Zandi, tidak ada sudut ekonomi global yang akan selamat jika pemerintah AS gagal bayar utang dan krisis tersebut tidak diselesaikan dengan cepat. Utang nasional AS saat ini telah melebihi US$ 31 triliun.

Mengutip dari PBS, Zandi bersama dua rekan dari perusahaannya menyimpulkan, meskipun batas utang dilanggar tidak lebih dari seminggu, ekonomi AS akan melemah sangat cepat hingga menghapus sekitar 1,5 juta pekerjaan.

Jika gagal bayar utang ini bertahan lebih lama sampai musim panas yang akan datang, konsekuensinya akan jauh lebih mengerikan, yakni pertumbuhan ekonomi AS bisa jeblok. Sebanyak 7,8 juta pekerjaan lenyap, suku bunga pinjaman melonjak, tingkat pengangguran melambung 4,6 persen, dan penurunan pasar saham memupuskan US$ 10 triliun kekayaan rumah tangga.

Itu semua baru kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Namun teranyar, Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy telah mencapai kesepakatan tentatif untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar IS$ 31,4 triliun pada Sabtu malam, 27 Mei 2029. Kesepatan itu otomatis mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan.

Kesepakatan itu mengakhiri negosiasi alot antara pemerintah dan Kongres sebelum Amerika Serikat kehabisan uang untuk membayar utangnya pada awal Juni.

"Saya baru saja menutup telepon dengan presiden beberapa saat lalu. Setelah dia membuang-buang waktu dan menolak untuk bernegosiasi selama berbulan-bulan, kami telah mencapai kesepakatan prinsip yang layak untuk rakyat Amerika," kata McCarthy dalam akun Twitter-nya.

Selanjutnya: Biden menyebut kesepakatan itu sebagai ...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden. REUTERS/Jorge Cabrera
Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.


Utang Pinjol dan Pegadaian Meningkat, Ekonom INDEF: Masyarakat Kelas Bawah Tidak Bisa Makan Tabungan

1 hari lalu

Suasana pelayanan nasabah Pegadaian Salemba, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024. PT Pegadaian mencatatkan kinerja positif pada tahun 2023 dengan mencetak laba bersih sebesar Rp 4,38 Triliun.  TEMPO/Tony Hartawan
Utang Pinjol dan Pegadaian Meningkat, Ekonom INDEF: Masyarakat Kelas Bawah Tidak Bisa Makan Tabungan

Ekonom menilai meningkatnya angka pinjaman online (pinjol) dan penyaluran pinjaman industri pegadaian jadi penanda tekanan masyarakat kelas bawah.


Forum Perbendaharaan Negara se-ASEAN Diresmikan, Thomas Djiwandono Ingatkan Resiliensi saat Krisis dan Pandemi

2 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono meresmikan terbentuknya ASEAN Treasury Forum, Kamis, 3 Oktober 2024 di Bali. Dok. Kementerian Keuangan
Forum Perbendaharaan Negara se-ASEAN Diresmikan, Thomas Djiwandono Ingatkan Resiliensi saat Krisis dan Pandemi

Wamenkeu II, Thomas Djiwandono, meresmikan Forum Perbendaharaan ASEAN atau ASEAN Treasury Forum (ATF) pada Kamis, 03 Oktober 2024.


Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BPS Bandingkan dengan Fase Serupa Usai Krisis 1999

4 hari lalu

Suasana pusat perbelanjaan di Jakarta, 3 September 2024. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat secara bulanan Indonesia mengalami deflasi 0,03 persen pada Agustus 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, BPS Bandingkan dengan Fase Serupa Usai Krisis 1999

BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2024 sebesar minus 0,12 persen (MtM) atau deflasi berlanjut selama lima bulan terakhir.


Sri Mulyani Jadi Pembicara Konferensi Bank Dunia dan IMF di Amerika, Bahas Apa Saja?

5 hari lalu

Sri Mulyani berbicara di Fiscal Forum, Spring Meeting IMF, Washington DC, Minggu, 21 April 2024. Foto: Instagram/@smindrawati.
Sri Mulyani Jadi Pembicara Konferensi Bank Dunia dan IMF di Amerika, Bahas Apa Saja?

Sri Mulyani hadir bersama dengan beberapa pemangku kepentingan global untuk membahas bentuk ekonomi dunia dalam 20-30 tahun mendatang.


Hassan Nasrallah Pemimpin Hizbullah Wafat, Apa Kata Joe Biden dan Netanyahu?

5 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah. REUTERS/Khalil Hassan
Hassan Nasrallah Pemimpin Hizbullah Wafat, Apa Kata Joe Biden dan Netanyahu?

Hizbullah mengumumkan kematian pemimpinnya, Hassan Nasrallah. Apa kata tokoh dunia soal peristiwa ini?


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

5 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


3 Dampak Negatif Doom Spending

6 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
3 Dampak Negatif Doom Spending

Bagi mereka yang sering melakukan doom spending dan tidak bisa mengontrol pengeluaran, potensi bangkrut semakin besar.


Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

7 hari lalu

Puing-puing bangunan yang rusak  di lokasi serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 28 September 2024. Israel membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam serangan udara yang kuat di Beirut. REUTERS/Ali Alloush
Pembunuhan Hassan Nasrallah, Rusia: Picu Konsekuensi Dramatis di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pembunuhan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah oleh militer Israel.


Utang Pemerintah per Agustus 2024 Turun jadi Rp 8.461,93 Triliun, Begini Penjelasan Kemenkeu

7 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Utang Pemerintah per Agustus 2024 Turun jadi Rp 8.461,93 Triliun, Begini Penjelasan Kemenkeu

Jumlah utang pemerintah per akhir Agustus 2024 mencapai Rp 8.461,93 triliun, turun dibandingkan jumlah pada Juli 2024 yaitu Rp 8.502,69 triliun.