Sebelumnya, 19 juta data milik BPJS Ketenagakerjaan diduga bocor oleh hacker Bjorka. Data yang dibobolnya mencapai 5 GB atau 1 GB jika dikompres. Ia mengklaim ada 19.564.922 data pada file tersebut dengan format CSV. Data berisi nama korban beserta email, nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tempat kerja dan lain-lain.
Belakangan serangan siber juga menimpa industri perbankan. Salah satunya serangan ransomware pada Bank Syariah Indonesia (BSI) yang membuat layanan mobile banking-nya tidak berfungsi selama berhari-hari.
Kelompok hacker LockBit mengaku mencuri 15 juta data nasabah berupa nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah rekening, nomor kartu, dan transaksi. LockBit juga mencuri 1,5 terabyte data internal berupa dokumen keuangan, dokumen hukum, perjanjian kerahasiaan atau Non Disclosure Agreement (NDA), dan password semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di BSI.
Pilihan Editor: BPJS Watch Soroti Kualitas Penanganan Aduan THR, Begini Kata Kemnaker
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini