TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa Direktur Utama (Dirut) PT Santos Jaya Abadi Kopi Kapal Api, Soedomo Mergonoto dan Pimpinan Maspion Group, Alim Markus sebagai saksi atas kasus dugaan gratifikasi eks Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.
Pemimpin perusahaan Kapal Api diperiksa KPK pada Senin, 22 Mei 2023 lalu, sementara bos Maspion diperiksa pada Rabu, 24 Mei 2023.
Soedomo Mergonoto. Facebook
Profil Soedomo Mergonoto
Soedomo Mergonoto adalah CEO PT Kapal Api Global dan berperan penting dalam kesuksesan merek Kopi Kapal Api. Bisnis kopi ini dirintis oleh ayahnya, Go Soe Loet pada tahun 1927.
Go sendiri adalah orang asli Tiongkok yang berlayar ke Indonesia pada 1920-an. Soedomo kemudian mulai terlibat aktif di perusahaan kopi ayahnya sejak tahun 1967.
Proses awal pendirian bisnis Kopi Kapal Api tidak mudah bagi Go dan Soedomo. Saat Soedomo dewasa, Go meminta dia mencari sumber penghasilan lain.
Pada saat itu, Soedomo bekerja di perusahaan vulkanisasi ban, mengelap ban bekas. Bahkan, untuk tambahan penghasilan, Soedomo juga menjadi kernet bemo. Pekerjaan kernet tersebut biasanya dilakukan oleh Soedomo pada akhir pekan atau setelah pulang kerja untuk membantu keluarga.
Lambat laun, bisnis keluarga ini mulai menemukan titik terang. Soedomo membawa berbagai inovasi baru yang akhirnya berhasil.
Dia memperkenalkan inovasi berupa iklan televisi untuk produk kopi bubuk mereka, yang menjadi satu-satunya pada saat itu. Kemudian, Soedomo juga memperkenalkan kopi kemasan.
Berkat strategi pemasaran ini, Kopi Kapal Api berhasil mengekspor ke beberapa negara dan mendominasi pangsa pasar kopi lokal di Indonesia. Soedomo Mergonoto diakui sebagai salah satu tokoh besar dalam industri kopi di Indonesia.
Profil Alim Markus
Alim Markus, seorang pengusaha Indonesia dan pemilik Maspion Group, dikenal dengan slogannya yang terkenal, "Cintailah produk-produk Indonesia".
Telah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Maspion Indonesia sejak tahun 1971, Alim merupakan anak sulung dari pendiri Maspion, Alim Husein.
Ia telah mengembangkan bisnis keluarganya menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang memproduksi peralatan elektronik dan perkakas rumah tangga. Kini, Maspion Group memiliki banyak anak perusahaan dan mendukung lebih dari 32.000 karyawan.
Dalam perjalanannya, Alim mengembangkan Maspion menjadi perusahaan besar dengan berbagai produk peralatan rumah tangga terbuat dari plastik, seperti loyang, ember, dan baskom. Ia juga melakukan ekspansi bisnis di berbagai sektor, termasuk konstruksi, properti, dan jasa keuangan.
Selain jabatan Presiden Direktur, Alim juga memiliki peran penting di berbagai perusahaan di bawah Maspion Group, termasuk sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama. Di samping itu, Alim juga menjabat sebagai Ketua Indonesia China Business Council (ICBC), organisasi yang memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan China.
Alim Markus juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia dan tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sekitar Rp 8,28 triliun.
Kedua pimpinan dari perusahaan besar di Indonesia ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak didapatkan dengan mudah. Proses awal yang penuh perjuangan dan kerja keras menjadi landasan penting dalam membangun bisnis yang sukses.
Melalui semangat pantang menyerah, keuletan, dan inovasi, mereka berhasil mengatasi rintangan dan meraih puncak kesuksesan. Kisah inspiratif bos Kapal Api dan bos Maspion menjadi bukti nyata bahwa impian dapat diwujudkan melalui tekad dan kerja keras.
Pilihan Editor: KPK Periksa Bos Kopi Kapal Api di Kasus Eks Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.