“Ke depan selalu kita sebutkan bahwa IKN ini adalah kota hutan berkelanjutan. Mudah-mudahan upaya kita dalam menjadikan kota ini akan terwujud sesuai dengan cita-cita kita semua,” jelas dia.
Menurut Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri, saat ini OIKN sedang mendesain Rimba Kultural Nusantara.
“Hutan dan kebudayaan harus tersambung,” kata Myrna.
Paduan hutan dan kebudayaan tersebut bisa diwujudkan sesuai dengan tata ruang di area rimba kota.
“Kami sudah mencoba mengidentifikasi lokasinya. Kita akan melihat bagaimana keanekaragaman hayati lokal dan keanekaragaman hayati Indonesia bisa hadir bersama-sama,” kata Myrna.
OIKN akan memberikan ruang di area rimba kota untuk tanaman dari 38 provinsi Indonesia dan melakukan upaya penanaman kembali tanaman endemik Kalimantan dan tanaman Nusantara lain.
Di samping itu, Myrna mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang menyusun Rencana Induk Keanekaragaman Hayati IKN.
Hal ini merupakan wujud pelaksanaan Inpres No. 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati, dan sebagai arah dalam pengawalan pembangunan di IKN.
“Kami juga dalam proses menyusun kebijakan terkait dengan kearifan lokal,” kata dia.
Adapun kajian akademik dari kebijakan tersebut sedang disusun, dan sedang melakukan dialog dengan masyarakat termasuk kelompok perempuan.
Pilihan Editor: Investasi Swasta di IKN Mulai Jalan Agustus, Bahlil: Pemerintah Berfokus Selesaikan Infrastruktur Dasar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini