Tanah yang dihibahkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Purworejo seluas 1,18 hektar. “Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah ini menjadi contoh baik bagi daerah lainnya, dalam rangka mewujudkan pelayanan angkutan darat yang selamat, aman, dan nyaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan akan memberikan kesempatan kepada berbagai pihak baik itu BUMN, BUMD, swasta, untuk bekerja sama dalam pengembangan Terminal Penumpang Tipe A Purworejo. Kerja sama itu dilakukan melalui berbagai skema antara pemerintah dan badan usaha. Ia juga menyatakan akan mendorong tumbuhnya UMKM di Purworejo dan sekitarnya untuk memanfaatkan area tenant yang telah disediakan di terminal.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan terminal ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku seni, UMKM, dan juga masyarakat pengguna jasa transportasi bus. “Semoga dengan kehadiran terminal yang semakin lengkap fasilitasnya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Purworejo dan sekitarnya,” ujar Ganjar.
Pembangunan terminal yang dikelola oleh Kemenhub melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah ini dibiayai dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Tercatat total pagu anggaran sebesar Rp 35 miliar, yang dimulai pada 2022 hingga 2024. Pembangunan terminal baru ditargetkan dapat selesai lebih cepat yaitu di akhir tahun 2023.
Gedung terminal baru akan dibangun lebih luas dari terminal lama, yaitu dengan luas sekitar 2.200 meter persegi dan akan dibangun dua lantai. Adapun di lantai 1 akan digunakan untuk sarana parkir, area drop off, area tunggu keberangkatan, area tunggu kedatangan, area tiket dan sentra informasi, lift, area tenant, toilet, CCTV dan keamanan. Sementara, di lantai 2 terminal akan digunakan untuk fasilitas area duduk kuliner, ruang tunggu dan penitipan barang, toilet, dan area kerja Korsatpel Terminal.
Terminal ini memiliki enam area ruang tunggu keberangkatan, enam area keberangkatan parkir bus, dan dua lajur kedatangan bus. Serta mampu menampung hingga 1.000-1.200 penumpang per hari dan melayani pergerakan sekitar 128 bus antar provinsi per hari.
Pilihan Editor: Puncak Arus Mudik di Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum Bandung pada H-3 dan H-2 Lebaran
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.