TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan telekomunikasi raksasa asal Inggris Vodafone mengumumkan akan mem-PHK 11.000 karyawannya mulai tahun ini.
Dilansir dari laman Reuters.com, Bos Vodafone Margherita Della Valle mengatakan akan memangkas 11.000 pekerjaan secara global selama tiga tahun untuk membantu perusahaan mendapatkan kembali keunggulan kompetitifnya setelah memperingatkan terjadi kinerja buruk di pasar terbesarnya di Jerman yang akan memukul arus kas.
"Saham Vodafone, yang berkinerja buruk di pasar utama Eropa, jatuh ke level terendah sejak 2002," kata Della kepada Reuters, Selasa 16 Mei 2023.
Menurut catatan, PHK ini adalah yang terbesar dalam sejarah Vodafone, yang mempekerjakan 90.000 orang di seluruh Eropa dan Afrika.
Della Valle ditugaskan untuk mengubah Vodafone ketika dia mulai memimpin perusahaan tersebut sejak bulan lalu. "Secara konsisten, Vodafone harus berubah, prioritas saya adalah pelanggan, kesederhanaan dan pertumbuhan," katanya.
Della Valle menyampaikan, ketika dia mulai memimpin Vodafone, 500 karyawan sudah di-PHK sebagai konsekuensi mengejar target operasi perusahaan. Pada bulan Maret perusahaan tersebut memberi sinyal akan menghilangkan 1.300 peran di Jerman, sementara 1.000 di Italia.
Pemotongan tambahan yang diumumkan pada hari Selasa akan tersebar di seluruh pasar Eropa.
Vodafone melaporkan penurunan 1,3 persen dalam pendapatan inti grup menjadi 14,7 miliar euro untuk tahun ini.
Pilihan Editor: Kesampingkan Amerika, Vodafone Spanyol Kerja Sama dengan Huawei
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini