Arif mengatakan, transformasi Dana Pensiun Pelindo yang telah dimulai sejak 2021 merupakan bukti keseriusan Pelindo untuk mewujudkan dapen yang bersih dan bertata kelola yang baik.
"Kami pastikan bahwa pembenahan pengelolaannya jalan terus agar dipastikan para pensiunan mendapatkan layanan yang baik," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dari hasil komunikasinya dengan Kejaksaan Agung, kasus korupsi yang terjadi dalam dapen Pelindo sudah terjadi cukup lama dan terus berulang.
Erick lantas menyebut sejumlah tersangka yang disampaikan Kejagung, mulai dari periode 2011-2016, 2008-2014, 2012-2017 hingga 2005-2019 di mana dia belum menjabat sebagai Menteri BUMN.
"Jadi ini hal-hal yang memang sudah terjadi berulang-ulang, ini yang menjadi perhatian buat kami untuk memastikan hak yang mendapatkan, harus diproteksi dan kami di BUMN harus menjadi solusi dan solusi kepastian orang mendapatkan haknya. Solusi program bersih-bersih itu nyata," tutur Erick Thohir.
Erick Thohir melanjutkan, Kementerian BUMN terus mendorong transformasi dana pensiun bisa terjadi dalam tiga tahun ke depan secara bertahap. Ini akan disesuaikan dengan kemampuan BUMN tersebut dari sisi pendanaan yang cukup.
"Inilah saya mengingatkan seluruh rekan-rekan pimpinan di BUMN bahwa saya memegang penuh dan tidak mentoleransi ada kejadian korupsi seperti ini," ujar Erick Thohir.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Wacana Pembangunan Jalan Tol Puncak, Kementerian PUPR: Butuh Biaya Sekitar Rp 25 T
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini