"Total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Maret 2023 mengalami peningkatan sebesar 5 persen yoy menjadi Rp 149,90 triliun dari Rp 142,37 triliun per akhir Maret tahun lalu," beber Henoch.
Dia menilai, Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik yang tercermin dari rasio gross non-performing loan (NPL) di level 1,38 persen pada akhir Maret 2023. Ini turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,40 persen, dan masih relatif rendah dibanding rata-rata industri 2,6 persen pada akhir Februari 2023.
“Kami turut berbangga bahwa performa positif bank juga didukung oleh permintaan kredit yang terus bertumbuh. Meskipun begitu, kami senantiasa berkomitmen untuk terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam setiap keputusan bisnis," ujar Henoch.
Lebih lanjut, dia memaparkan biaya kredit menurun 4 persen yoy menjadi Rp 416 miliar pada kuartal I tahun ini.
Sementara pendapatan bunga bersih naik 3 persen yoy menjadi Rp 2,94 triliun pada kuartal I 2023, dari Rp 2,85 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit.
"Sementara, beban bunga mengalami peningkatan, terutama karena kenaikan bunga deposito dan beban bunga dalam mata uang asing sebagai dampak dari kenaikan US Federal rate," tutur Henoch.
Selanjutnya: Bank BTPN, kata Henoch, menyesuaikan kebutuhan....