Kharim juga berhasil mengintegrasikan terintegrasinya Bank Jago dengan ekosistem raksasa GoTo, yang memiliki tiga bisnis utama yakni Gojek, GoPay, dan Tokopedia. Seperti diketahui, ketiganya merupakan entitas bisnis terbesar di e-commerce Indonesia. Bank Jago juga terintegrasi dengan ekosistem bidang investasi, yakni dengan perusahaan sekuritas Stockbit dan Aplikasi Reksadana Online Bibit.id.
Di samping membangun ekosistem, Bank Jago Bank Jago juga berkolaborasi dengan sejumlah institusi otomotif, yakni BFI Finance dan PT Carsome Indonesia. Tercatat hingga akhir 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang berasal dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Adapun sebanyak 32 institusi bekerja sama dengan Bank Jago dalam penyaluran partnership lending.
Sementara itu, Arief Harris Tandjung yang akan menggantikan Kharim telah mendapatkan restu dari pemegang saham dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.
Arief merupakan rekan Kharim yang juga ikut membesarkan BTPN dan kemudian mengembangkan Bank Jago. Jauh sebelum itu, lulusan teknik elektro Universitas Indonesia berusia 51 tahun ini telah berkarir di banyak bank. Di antaranya Bank Danamon, Standard Chartered dan Bank Permata.
Berbeda dengan Kharim yang terkenal sebagai bankir spesialis IT, Arief justru lebih banyak menghabiskan perjalanan karirnya di bidang finance. Menurutnya, Kharim sudah membangun fondasi Bank Jago yang sangat kokoh, berfundamental baik, dan memiliki posisi tersendiri di industri bank digital yang mampu tertanam dalam ekosistem.
"Sehingga tugas saya adalah merawat dan meneruskan legacy beliau serta membawa bank ini ke level yang lebih tinggi lagi,” kata Arief.
Pilihan Editor: Bank Jago Resmi Operasikan Unit Usaha Syariah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.