“Kinerja perseroan tumbuh lebih baik juga didukung oleh strategic response yang tepat dan front loading di awal tahun ini, sehingga semua segmen bisnis tumbuh dan meningkat secara pasti,” tuturnya.
Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp 213,28 triliun. Adapun porsi pembiayaan didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 110,62 triliun atau tumbuh 24,04 persen yoy.
Kemudian disusul pembiayaan wholesale Rp 58,16 triliun yang tumbuh 17,29 persen, dan pembiayaan mikro Rp 19,32 triliun yang tumbuh 24,32 persen yoy.
"Dengan aset yang tumbuh 15,47 persen secara yoy menjadi Rp313,25 triliun, BSI mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik," ungkap Hery.
Dia menjelaskan, rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16 persen, rasio ROA (Return of Asset) 2,48 persen dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65 persen. Artinya, kata dia, dari sisi biaya BSI mencatat efektifitas dan efisiensi.
"Per Maret 2023, jumlah customer based BSI mencapai 18,4 juta nasabah. Artinya, BSI dipercaya sebagai bank yang mampu memberikan benefit yang baik bagi nasabah dan stakeholders-nya secara luas," tutur Hery.
Pilihan Editor: Jasa Marga Tutup Contraflow KM 70 sampai KM 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini