TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusra menjelaskan peningkatan okupansi hotel di momen libur Lebaran 2023 tidak bisa menggantikan Piala Dunia U-20 yang gagal digelar di Indonesia. Menurut dia Lebaran dan Piala Dunia U-20 adalah hal yang berbeda
"Kalau Lebaran merupakan agenda tetap tahunan yang menjadi target bagi industri hotel khususnya di setiap tahunnya. Jadi ada tiga momentumnya itu yaitu lebaran, tahun baru, dan libur sekolah yang selalu menjadi target okupansi," ujar Maulana kepada Tempo pada Minggu, 23 April 2023.
Sementara, dia melanjutkan, Piala Dunia U-20 merupakan agenda additional, dan menjadi tambahan target okupansi hotel. Menurut Maulana, Piala Dunia U-20 itu sama halnya dengan kegiatan-kegiatan besar lainnya yang digelar oleh pemerintah.
"Jadi itu (batalnya Piala Dunia U-20) tidak mungkin tergantikan, karena dia tempatnya juga di tempat yang berbeda," tutur dia.
Selain itu, Maulana berujar, kegiatan Piala Dunia U-20 juga tidak di gelar dalam waktu yang sama dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. "Ini harus menjadi perhatian." Karena momentum libur Lebaran ini, PHRI hanya fokus kepada Lebarannya. Selain itu, jika di saat momentum ini juga dibuat suatu agenda besar tentu tidak akan maksimal pertumbuhannya.
Namun, sekarang Lebaran dan Piala Dunia U-20 berbeda pelaksanaanya. "Jadi tidak ada hubungannya, peningkatan okupansi itu akan menjadi nyata kalau dilakukan secara bersamaan, tentu seolah-olah dilihat seperti kekuarangan kamar, padahal event-nya yang bertambah sebenarnya," ucap Maulana.
PHRI memperkirakan H+1 dan H+2 Lebaran (Ahad dan Senin, 23-24 April 2023) akan terjadi peningkatan okupansi hotel. “Karena kalau kemarin (Lebaran) semua masih disibukkan silaturahmi dengan keluarga masing-masing,” ujar Maulana.
Menurut dia, Ahad dan Senin akan menjadi puncak dari pergerakan okupansi hotel. Hal itu, kata Maulana, akan terjadi di berbagai daerah khususnya yang memiliki destinasi wisata yang punya daya tarik tersendiri.
Maulana menuturkan, untuk saat ini peningkatan khususnya pada 23-24 April 2023, tingkat pemesanan hotel sudah meningkat cukup besar. “Cukup fantastis, mungkin sekitar 30 persenan,” tutur Maulana
Secara keseluruhan, PHRI berharap tingkat okupansi perhotelan bisa meningkat 80 persen selama periode Lebaran 2023. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama, menurut Maulaya, PHRI belum menghitungnya.
“Itu kami belum prediksi peningkatannya (dibandingkan dengan tahun lalu). Karena lihatnya, peningkatan itu pasti terjadi, tapi kita akan menghitungkan selama momentum Lebaran saja,” tuturnya.
Pilihan Editor: 11 Rekomendasi Hotel Murah di Yogyakarta Cocok untuk Backpacker