TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga melalui PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) memberlakukan buka tutup contraflow secara situasional dari KM 47 sampai dengan KM 61 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sejak pukul 10.00 WIB. Hal itu dilakukan atas diskresi dari pihak kepolisian untuk mengurai kepadatan kendaraan jelang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
Vice President Corporate Secretary and Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo menjelaskan saat ini pihaknya telah mengoptimalkan pelayanan transaksi di Gerbang Tol Cikampek Utama dengan mengoperasikan total 18 gardu tol dari kondisi normal 15 gardu tol.
"Serta penyiagaan tambahan 17 unit mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi," ujar dia lewat keterangan tertulis pada Ahad, 23 April 2023.
Selain itu, PT JTT juga mengimbau kepada pengguna jalan tol Trans Jawa untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol. Salah satunya pastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan serta membawa bekal untuk menghindari kerumunan atau kepadatan di rest area.
"Selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan," ucap Ria.
Dia pun menuturkan bagi pengguna jalan tol juga dapat memperbarui informasi perjalanan dengan mengunduh aplikasi Travoy 4.1. Atau bisa menghubungi One Call Center 24 jam Jasa Marga di nomor 14080 untuk mendapatkan informasi lalu lintas terkini.
Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pengguna angkutan umum yang dipantau mulai H-8 sampai dengan H-1 Lebaran mencapai 6.494.223 orang. Jumlah tersebut meningkat 11,04 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2022 lalu sebesar 5.848.532 orang.
“Berdasarkan data sementara yang masih terus bergerak angkanya, jumlah pergerakan penumpang angkutan umum tertinggi terjadi pada Rabu, 19 April 2023 atau H-3 yaitu sebesar 1.066.225 orang,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.
Titik pergerakan penumpang dan kendaraan dipantau dari 111 terminal, 16 Pelabuhan Penyeberangan, 51 Bandar Udara, 110 Pelabuhan Laut, 13 Daop atau Divre, 42 Gerbang Toll dan 20 ruas Jalan Arteri. Melalui Posko Angkutan Lebaran Terpadu di Kemenhub.
Jika dirinci jumlah pengguna angkutan umum per moda transportasi mulai H-8 sampai H-1 Lebaran, penumpang angkutan udara menjadi yang tertinggi yaitu 1.932.176 orang. Kemudian disusul angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) sebesar 1.630.186 orang, angkutan jalan 1.223.886 orang, angkutan kereta api 1.137.918 orang, dan angkutan laut 570.057 penumpang.
Pada H-1 Lebaran, kata Adita, tercatat jumlah pengguna angkutan umum di semua moda pada Kamis mencapai 605.886 orang. Dari total jumlah tersebut, didominasi penumpang angkutan udara sebanyak 200.246 orang atau 33,05 persen dari total pengguna angkutan umum. "Jumlah pergerakan penumpang angkutan umum pada H-1 lebih rendah dibanding dengan H-2 dan H-3," kata dia.
Moda transportasi yang mencapai puncak tertinggi di H-3 yaitu angkutan jalan (219.181 orang), angkutan ASDP (319.538 orang), dan angkutan laut (87.150 orang). Sementara yang mencapai puncak tertinggi di H-2 yaitu angkutan udara (279.290 orang) dan angkutan kereta api (162.278 orang).
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini