Penurunan ini terutama berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi seperti restoran, hotel, tekstil dan konstruksi, mengindikasikan bahwa bisnis debitur kembali pulih.
“Kami tentunya sangat bersyukur bahwa portofolio kredit restruktursasi terdampak pandemi Covid-19 terus mengalami penurunan. Penurunan tersebut berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi dan mengindikasikan bisnis debitur mulai pulih,” kata Novita.
Selain pertumbuhan bisnis yang selektif dan berkualitas, Novita menambahkan penting bagi perseroan saat ini untuk menjaga tingkat likuiditas dan permodalan. Pertumbuhan DPK yang sehat terutama dari CASA mampu membawa BNI menjaga posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) stabil di level 85,4 persen.
Indikator kecukupan likuiditas lainnya seperti Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) juga terus berada pada posisi yang sangat kuat, jauh di atas ketentuan regulator.
“Sementara itu, tingkat kecukupan permodalan terus meningkat dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 21,6 persen, naik 230 bps secara tahunan. Kecukupan likuiditas dan permodalan perseroan ini menjadi bekal penting untuk terus tumbuh dengan tetap memiliki ketahanan yang kuat dalam mengantisipasi risiko di masa depan serta menjaga kepercayaan nasabah dan seluruh stakeholders," kata Novita.
Pilihan Editor: Lalu Lintas di Tol Jakarta - Cikampek Makin Padat, Jasa Marga Tetap Melanjutkan Skema One Way
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini