TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Jerman menjadi perhatian utama pembaca Tempo.co sepanjang Senin, 17 April 2023. Selain menghadiri pembukaan acara pameran Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman, Jokowi juga bertemu sejumlah pengusaha untuk menawarkan investasi di Indonesia. Salah satunya adalah perusahaan kimia asal Jerman, BASF, yang pada pertemuan itu menyatakan akan berinvestasi sekitar US$ 2,6 miliar.
Berita kedua yang banyak menarik perhatian pembaca masih tentang kunjungan Presiden Jokowi ke Jerman. Jokowi bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman. Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin menyepakati kerja sama Government to Government (G to G) terkait Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Committee.
Selanjutnya, masih terkait kunjungan Jokowi. Namun kali ini tentang klarifikasi Istana tentang isi pidato Jokowi dalam pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengklarifikasi pidato Presiden Jokowi yang menyebut Indonesia akan menutup seluruh PLTU alias pembangkit batu bara pada 2025. Menurut Bey, yang benar PLTU akan ditutup seluruhnya pada 2050.
Berikutnya adalah berita tentang PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memastikan tidak ada lagi penjualan tiket kereta tambahan meskipun animo masyarakat untuk mudik menggunakan kereta api masih tinggi menjelang Lebaran 2023.
Berita kelima adalah tentang prediksi puncak arus mudik dan pertimbangan Kementerian Perhubungan melakukan mekanisme aturan ganjil genap.
Berikut rangkuman lima berita terkini Tempo.co.
1. Usai Bertemu Jokowi, BASF Asal Jerman Disebut Akan Investasi USD 2,6 Miliar
Tiga perusahaan di Eropa bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Hotel Kastens Luisenhof, Hannover, Jerman, pada Minggu, 16 April 2023. Dua di antaranya yaitu perusahaan kimia asal Jerman, BASF, dan perusahaan tambang asal Prancis, Eramet.
BASF misalnya, menyampaikan secara langsung bahwa pihaknya akan melakukan investasi di Maluku Utara. Tujuannya dalam rangka pembangunan ekosistem baterai mobil.
"Kurang lebih investasinya sekitar US$ 2,6 miliar,” kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang ikut bersama Jokowi, dalam keterangannya usai pertemuan.
Nantinya, BASF akan bekerja sama dengan Eramet, untuk menciptakan ekosistem tersebut dan diklaim menerapkan praktik usaha yang memperhatikan ESG (Environment, Social and Government) lingkungan dan menggunakan energi hijau. “Proses pembangunannya akan mulai dilakukan di akhir tahun 2023 ini,” kata Bahlil.
Kemudian, ada juga PowerCo, perusahaan baterai milik Volkswagen asal Jerman, yang berminat membangun ekosistem baterai mobil di Indonesia. Bahlil menyebut PowerCo akan bekerjasama bersama sejumlah perusahaan, termasuk perusahaan nasional.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Jokowi dan Kanselir Olaf Scholz Sepakat …