TEMPO.CO, Surabaya - Eksekutif General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Dwi Puja Ariestya memastikan stok bahan bakar dan elpiji di depo maupun di lembaga penyalur dalam kondisi aman. Ia menjamin stok tersebut mencukupi selama arus mudik dan arus balik Lebaran 1444 H /2023 di wilayah Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
“Jadi kami imbau mayarakat tidak perlu panik,” kata Dwi Puja di sela meninjau posko Pertamina Siaga di rest area tol Surabaya – Mojokerto KM 725A, Jumat sorem 14 April 2023.
Pertamina, kata dia, telah memproyeksi dan mengkalkulasi bahwa selama masa libur Lebaran akan terjadi kenaikan jenis gasoline 7,1 persen dari rata-rata normal dibanding bulan-bulan sebelumnya. Namun untuk jenis gasoil diperkirakan justru turun 10 persen karena berkurangnya aktivitas kendaraan niaga selama mudik.
Untuk kereta api, Pertamina memperkirakan akan ada kenaikan konsumsi bahan bakar 4,5 persen. Sedangkan kebutuhan avtur pesawat terbang diprediksi ada kenaikan 13,3 persen seiring meningkatnya frekuensi penerbangan di bandar udara wilayah Jatim, Bali, NTB dan NTT. Di sektor rumah tangga, kebutuhan elpiji juga diperkirakan meningkat 7,9 persen.
Terhadap proyeksi-proyeksi tersebut Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melakukan build up stock, baik yang ada di lembaga penyalur maupun di terminal BBM serta elpiji. “Rata-rata kami menambah 15 persen,” ujar Dwi Puja.
Khusus momen Ramadan-Idul Fitri, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah membentuk Satgas Rafi 2023 sejak 1 April lalu dengan melibatkan semua elemen di internal perusahaan. Satgas Rafi yang bertugas sampai 2 Mei ini melaksanakan layanan-layanan tambahan, antara lain berupa 100 motorist, 15 SPBU kantong mobil storage.
“Harapan kami tambahan layanan ini dapat mengantisipasi titik-titik rawan kemacetan yang akan terjadi selama liburan di jalur mudik dan di jalur wisata. Kemacetan di jalur wisata ini sering terjadi di wilayah Jatimbalinus,” tutur Dwi Puja.
Di rest area tipe B, Pertamina menyediakan 10 titik modular untuk melayani pemudik yang melintasi jalan tol. Selain itu Pertamina juga mendirikan tenda rumah siaga di titik-titik strategis jalur mudik dilengkapi alat-alat kesehatan dan relaksasi.
Pertamina memperkirakan khusus Jawa Timur akan ada pergerakan orang sebanyak 21,2 juta. Dari jumlah itu pengguna roda dua sebanyak 27, 21 persen, mobil pribadi 26 persen, kereta api antarkota 15,38 persen, bus 13,46 persen, mobil sewa 8,6 persen, mobil travel 2,9 persen, pesawat terbang 2,8 persen, kapal laut 0,8 persen dan angkutan lain 2,7 persen.
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga telah mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem dengan mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana. Satgas ini terus memantau daerah rawan bencana, sehingga bila terjadi sesuatu Pertamina bisa secepatnya mensuport tambahan energi yang dibutuhkan masyarakat setempat.
Pertamina, kata Dwi Puja, juga telah berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut untuk mendistribusikan bahan bakar ke wilayah kepulauan di tengah gangguan cuaca ombak tinggi. Yakni dengan mengoperasikan kapal besar yang tahan oleh terpaan gelombang tinggi. “Sehingga kami dapat menjangkau warga kepulauan,” katanya.
Pilihan Editor: 4 Cara Cek Peta Jalur Mudik Lebaran 2023 secara Online, Buka Situs Ini