Meski besaran tingkat suku bunga belum sesuai harapan, menurut Luhut, angka 3,4 persen sudah lebih rendah dibandingkan jika meminjam dari pihak lain. Jika Indonesia meminjam dari selain CDB, ia memperkirakan interest rate untuk proyek KCJB ini bisa mencapai 6 persen.
"Jadi kalau dapet 3,4 persen misalnya sampe situ, ya we're doing okay. Walaupun tidak oke-oke amat, tapi dibandingkan kalau kita keluar?" ucapnya.
Senada dengan Luhut, Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto pun menjelaskan tingkat bunga 3,4 persen sebetulnya sudah rendah.
Ia lalu membandingkan suku bunga pinjaman 3,4 persen itu sekitar 0,2 persen di bawah obligasi pemerintah AS. Selain itu, angka tersebut juga masih di bawah bunga obligasi dolar AS sebesar 5,6 persen.
"Jadi ini sebenernya bunga yang ditawarkan sudah lebih rendah dibandingkan dengan bunga pemerintah AS ataupun bunga obligasi USD dari pemerintah RI. Tapi kami masih mau nego lagi," ucap Seto.
Di sisi lain, Luhut memastikan Indonesia sebetulnya tidak masalah dan mampu membayar dengan intereset rate 3,4 persen. Dia kemudian berjanji akan segera melakukan finalisasi atas negosiasi tingkat suku bunga pada pekan depan.
Pilihan Editor: Kemenhub Sepakat Izin Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diperpanjang Jadi 80 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.