TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia atau LSI mengungkap hasil survei kepercayaan publik mengenai kasus dugaan korupsi di proyek base transceiver station (BTS) Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika melibatkan Menteri Johnny Gerard Plate. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan sebanyak 16 persen responden mengaku tahu kasus korupsi BTS Bakti yang menjerat Johnny Plate.
Di antara 16 persen yang tahu itu, mayoritas 62,3 persen responden percaya bahwa memang telah terjadi korupsi BTS Bakti dan yakin Menteri Johnny Plate terlibat di dalamnya. “Jadi 62,3 persen dari yang tahu yang menyatakan yang yakin bahwa memang di situ telah terjadi korupsi,” tutur Djayadi dalam konferensi pers virtual pada Ahad, 9 April 2023.
Survei tersebut dilakukan dengan metodologi survei telepon. Alasannya karena LSI memiliki data populasi pemilih Indonesia yang bisa terjangkau oleh telepon atau cellphone (handphone) itu mencakup 83 persen dari total populasi nasional. Usianya 17 tahun ke atas.
LSI mengambil sampel dengan metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dari proses RDD itu terpilih sebanyak 1.229 responden melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan adalah 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dilakukan oleh para telepon caller yang sudah dilatih. Ada 27.428 nomor yang didapatkan melalui RDD, yang memenuhi syarat 1489, dari angka itu yang berhasil di wawancara 1.229. “Ini adalah sampel yang representatif secara nasional,” tutur Djayadi.
Selanjutnya: Johnny Plate Diduga Minta Setoran ...