TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina menyatakan sudah selesai memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat insiden kebakaran Kilang Dumai yang Sabtu, 1 April 2023. Namun, perbaikan rumah warga masih dalam proses karena Pertamina Kilang Internasional masih melakukan proses verifikasi aktual ke lapangan.
"Untuk rumah warga, update terakhir ada 664 unit. Kami harap proses verifikasi bisa selesai dalam seminggu ke depan sehingga realisasi kompensasi bisa diberikan sebelum lebaran," kata Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU Dumai, Agustiawan kepada Tempo, Sabtu, 8 April 2023.
Selain melakukan perbaikan rumah, Pertamina telah memberikan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak. Jumlah yang diberikan, kata Agustiawan, mencapai 2.000 paket.
Sementara ihwal anggaran renovasi, Agustiawan belum bisa membeberkan karena proses verifikasi masih berjalan. "Kami masih menunggu hasil verifikasi di lapangan," ujarnya.
Insiden meledak dan terbakarnya Kilang Dumai terjadi pada Sabtu malam, 1 April 2023. Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman mengatakan insiden tersebut menyebabkan 9 pekerja Pertamina dilarikan ke rumah sakit, karena terluka oleh pecahan kaca.
"Mereka sudah pulang dan sudah kembali bekerja," ucap Taufik dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa, 4 April 2023.
Insiden juga menyebabkan ratusan rumah mengalami kerusakan pada plafon dan kaca. Sementara kerusakan lainnya terjadi pada fasilitas umum, yakni sebanyak empat masjid, serta tiga SD dan SMP.
Taufik menargetkan perbaikan fasilitas umum dan sosial rampung 7 April. Sedangkan perbaikan rumah warga ditargetkan selesai 17 April 2023. "Sebelum lebaran," kata Taufik.
Ihwal kronologi kejadian, Taufik mengatakan ledakan bermula dari kebocoran gas hidrogen pada pipa 6 inci di kompresor 212-C-2 pada pukul 22.42. Setelah itu, percikan api muncul dan terjadilah ledakan yang diikuti kebakaran. Api kemudian berhasil dipadamkan pada pukul 22.51.
"Dari evaluasi lebih lanjut, pukul 23.30 kondisi sudah dinyatakan aman," ujar dia.
Namun, investigasi mendalam masih terus dilakukan. Baik oleh Pertamina, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, maupun kepolisian. Sampel material, kata Taufik, juga akan diuji di laboratorium untuk evaluasi.
Pilihan Editor: Kilang Dumai Pernah Dapat Penghargaan K3, Wamenaker: Penghargaan Bukan Jaminan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.