ARPU fixed broadband disebut enam kali lebih tinggi dari seluler di Indonesia, dan dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat, fixed connection pun dipastikan tumbuh signifikan.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menuturkan Telkomsel antusias dengan pencapaian proses kesepakatan spin-off atau pemisahan usaha yang telah mencapai tahap ini. Bersama pemegang saham Telkomsel, yakni Telkom dan Singtel, Hendri meyakini, integrasi layanan IndiHome nantinya semakin memperkuat posisi Telkomsel di industri telekomunikasi dan digital di Indonesia.
“Sekaligus membuktikan keseriusan kami dalam memajukan dan memperluas portofolio bisnis, terutama di layanan Fixed Mobile Convergence (FMC),” tutur Hendri.
Telkomsel, dia berujar, berkomitmen untuk terus bergerak maju melampaui ekspektasi menghadirkan produk dan layanan terdepan kepada pelanggan. “Serta konsisten mengembangkan ragam inovasi layanan yang semakin terintegrasi, yang akan mengakselerasi pemerataan konektivitas digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Hendri.
Soal pemisahan usaha IndiHome ini, Telkomsel akan mengeluarkan sejumlah saham baru bagi Telkom. Nilai IndiHome mencapai Rp 58,3 triliun (setara dengan S$5,1 miliar) yang mana akan 50 persen lebih tinggi dari ekuitas Telkom jika digabungkan dengan perjanjian komersial lainnya antara Telkom dan Telkomsel).
Sehingga mengakibatkan transaksi ini dikategorikan sebagai transaksi material yang memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen Telkom. Bersamaan dengan integrasi ini, Singtel sepakat menggunakan haknya untuk mengambil sebesar 0,5 persen saham baru di Telkomsel senilai Rp 2,7 triliun (setara dengan hingga US$ 236 juta) dalam bentuk tunai.
Hal itu menjadikan kepemilikan efektif Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen, sementara kepemilikan Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen. CEO Grup Singtel Yuen Kuan Moon meyakini ini merupakan momentum penting bagi Telkomsel untuk masuk ke pasar bisnis fixed broadband dengan pertumbuhan pesat Indonesia.
Salah satunya dengan bermitra bersama operator broadband untuk mempercepat pertumbuhan pasar dan melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Permintaan pasca-pandemi untuk broadband berkualitas tinggi dan tren fixed mobile convergence di industri telco global, kata Yuen Kuan Moon, menjadikan langkah ini signifikan bagi Telkomsel.
Selanjutnya: proses integrasi FMC sesuai dengan hukum berlaku