TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Logistik Asosiasi E-commerce Indonesia atau iDEA, Even Alex Chandra, menyebutkan hingga akhir Maret 2023, terdapat total 40 ribuan link penjualan pakaian bekas impor yang diturunkan (di-take down) oleh perusahaan anggota asosiasi e-commerce tersebut.
Sejumlah perusahaan yang merupakan anggota asosiasi itu adalah Shopee, Lazada, Blibli, Google, Meta, Tokopedia, dan TikTok. Keputusan take down tersebut menindaklanjuti hasil rapat koordinasi dengan para kementerian dan lembaga terkait serta para perwakilan dari berbagai toko online soal penjualan pakaian bekas impor.
“Kami kerja bareng dengan kementerian-kementerian, tapi ada juga yang kita kerja sendiri dengan Artificial Intelligent (AI). Kementerian Perdagangan oper link-nya, itu langsung kita tindak lanjuti,” kata Even saat ditemui di Kantor KemenkopUKM, Kamis, 6 April 2023.
Even menjelaskan keputusan take down dan permintaan data sebelumnya mengacu pada regulasi dari kementerian dan lembaga terkait. Oleh sebab itu, para e-commerce wajib memenuhinya.
Setelah banyak di-take down, kata Even, angka penjual pakaian bekas impor memang berkurang, namun tetap masih ada link yang tersisa, “Mungkin sekarang tinggal belasan. Itu pun sudah kucing-kucingan, ganti keyword dan sebagainya,” ucapnya.
Sebagai contoh, sebelum ramai berita larangan impor pakaian bekas, para importir memakai kata kunci 'bal'. Tapi setelah viral diberitakan larangan tersebut, para importir diduga mengganti kata kuncinya dengan 'karungan'.
Pergantian keyword dalam penjualan di e-commerce tersebut, menurut Even, adalah hal yang lazim. “Kalau dulu sebelum isu ini ramai, mereka beneran pakai foto karung pakaiannya. Sekarang mereka ganti pakai foto baju biasa atau mereka gak pakai kata bekas, tapi pakai kata preloved,” kata Even.
Selanjutnya: Penanganan kepada para penjual ini...