TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong literasi dan inklusi keuangan nasional secara merata. Tujuannya, kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi alias Kiki, untuk memenuhi kebijakan pemerintah yaitu target inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, OJK optimalisasi peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sebagai forum koordinasi akselerasi perluasan akses keuangan regional menjadi sangat penting,” ujar Kiki dalam konferensi pers virtual pada Senin, 3 April 2023.
Menurut Kiki, hingga 31 Maret 2023 telah terbentuk 492 TPAKD di 34 provinsi dan 458 kabupaten/ kota (sudah 89,30 persen dari seluruh kabupaten/ kota). Jumlah TPAKD ini diharapkan terus meningkat seiring dengan kebutuhan terhadap peningkatan akses keuangan di daerah, kemajuan teknologi informasi serta pengembangan potensi ekonomi di daerah.
Selain melalui TPAKD, OJK juga mendorong program literasi dan edukasi keuangan secara masif baik secara tatap muka (offline) maupun daring (online) melalui Learning Management System (LMS) dan media sosial.
“Dalam hal ini, pada Februari 2023, OJK telah melaksanakan 28 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 8.730 orang peserta,” ucap Kiki.
Selain itu, melalui program Sikapi Uangmu, sebagai saluran media komunikasi berupa minisite dan aplikasi khusus menginformasikan konten terkait edukasi keuangan kepada masyarakat secara digital, telah mempublikasikan konten edukasi keuangan. “Sebanyak 70 konten, dengan jumlah pengunjung sebanyak 390.640 viewers,” tutur Kiki.
Pilihan Editor: OJK Gelar Gebyar Safari Ramadhan, Program Literasi dan Edukasi Keuangan Syariah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini