Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UMKM Tergencet Impor, Teten Masduki Usul Produk Cina Berlabuh Dulu di Papua

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki (kedua kanan), Dirjen Bea Cukai Askolani  (kanan), dan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto (kedua kiri) saat meninjau langsung tumpukan pakaian bekas yang telah di bungkus di Tempat Penimbunan Pebaean (TPP) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa 28 Maret 2023. Baju-baju bekas ini merupakan hasil penindakan yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan dan Bareskrim Polri. 7.363 bal (balepressed) ini didapat dari sejumlah gudang-gudang penjualan domestik di berbagai titik. Tempo/Tony Hartawan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki (kedua kanan), Dirjen Bea Cukai Askolani (kanan), dan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto (kedua kiri) saat meninjau langsung tumpukan pakaian bekas yang telah di bungkus di Tempat Penimbunan Pebaean (TPP) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa 28 Maret 2023. Baju-baju bekas ini merupakan hasil penindakan yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan dan Bareskrim Polri. 7.363 bal (balepressed) ini didapat dari sejumlah gudang-gudang penjualan domestik di berbagai titik. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui bahwa produk buatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kalah saing dengan produk Cina. Karena itu, ia mengusulkan kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan agar jalur masuk produk impor dari Cina itu terintegrasi di Pelabuhan Sorong atau Jayapura, Papua. 

"Saya sudah usulkan ke Pak Mendag agar produk-produk impor jangan langsung masuk ke pasar di Jawa, jadi berlabuhnya produk impor itu katakanlah di Sorong atau Jayapura," ucapnya saat ditemui di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kawasan Industri Jababeka III, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 28 Maret 2023. 

Menurutnya, langkah tersebut bisa menambah ongkos transportasi para importir. Dengan demikian, terdapat pengeluaran yang lebih besar sehingga harga produk Cina itu tidak terlalu murah. Alhasil, produk UMKM diharapkan bisa bersaing dengan produk impor di pasar domestik. 

Ia menilai langkah itu juga bagus untuk mendorong muatan lewat tol laut dari timur yang selama ini lebih sepi dibandingkan di barat. "Sehingga biaya logistik untuk produk-produk yang dikirim ke Indonesia timur itu dibebankan ongkosnya ke pengiriman dari barat," tutur Teten. 

Di sisi lain, menurut dia langkah ini juga memudahkan pihak terkait untuk mengawasi masuknya barang impor dari Cina. Dengan ditetapkannya satu tempat masuk, Bea Cukai dan aparat kepolisian bisa memastikan produk impor yang masuk dari pelabuhan lain adalah ilegal. 

Teten berharap upaya tersebut dapat melindungi pelaku UMKM dari gempuran produk Cina. Terlebih, tuturnya, Cina memang memiliki bahan baku tekstil yang lengkap sehingga produknya lebih murah dan diminati di dalam negeri. Hal itu membuat produk UMKM Indonesia tak kompetitif di pasar dalam negerinya sendiri.  

"Tapi Indonesia kan bisa juga ada restriksi yang dilakukan untuk melindungi produk lokal," ucapnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Teten menekankan produk impor 17 persen pasar domestik. Kemudian produk impor ilegal menguasai 27,5 persen pasar dalam negeri. Di sisi lain, pakaian dan alas kaki bekas impor menguasai pasar Indonesia sebesar 43 persen.

"Ini kan sudah berlangsung lama sehingga produsen UMKM fashion yang masuk ke pasar domestik tergerus oleh produk impor ilegal dan tidak bisa bersaing," ucapnya. 

Baca juga: MT Kristin Terbakar, Pemilik Kapal Siap Tanggung Jawab

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.


Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Sedih Persoalan Papua Tak Kunjung Usai, Megawati: Kalau Masih Komandan Saya Terjunkan Banyak Batalyon

6 jam lalu

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri menghadiri langsung persemian KRI Bung Karno 369 sebagai kapal kepresidenan, Kamis 1 Juni 2023. TEMPO/Ade Ridwan Yandwiputra
Sedih Persoalan Papua Tak Kunjung Usai, Megawati: Kalau Masih Komandan Saya Terjunkan Banyak Batalyon

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menyinggung persoalan Papua yang tak kunjung usai hingga saat ini. Ia mengaku sedih.


BNI Berangkatkan UMKM F&B Lokal ke Seoul Food & Hotel 2023

6 jam lalu

BNI Berangkatkan UMKM F&B Lokal ke Seoul Food & Hotel 2023

Pameran ini dapat menjadi sarana branding bagi BNI Xpora dan UMKM binaan BNI untuk dikenal secara global.


Pentingnya Ikut Beragam Bazar Bagi pelaku UMKM

1 hari lalu

Lina Santika Rahmania, pemilik Sanrah Food yang menjual aneka sambal kemasan dan makanan beku saat dijumpai di rumahnya di  Jl. Raya Serpong No. 4 Tangerang Selatan pada 22 Mei 2023 Tempo/Aisha Shaidra
Pentingnya Ikut Beragam Bazar Bagi pelaku UMKM

Kisah Lina, pendiri UMKM Sanrah Food yang malang melintang di berbagai acara pameran hingga bisnisnya moncer.


Cerita Fayumi Banting Setir Usai Lihat Potensi Besar Bisnis Beternak Telur Bebek

1 hari lalu

UKM Abinisa memproduksi eggroll untuk menambah nilai ekonomi dari produk telur peternakan. Foto: istimewa
Cerita Fayumi Banting Setir Usai Lihat Potensi Besar Bisnis Beternak Telur Bebek

Ahmad Fayumi tak menyesali kembali ke kampung halaman di Serang setelah belasan tahun merantau ke Jakarta untuk jadi peternak telur bebek.


GedePreneur, Upaya Pegadaian Kembangkan UMKM Nasional

1 hari lalu

GedePreneur, Upaya Pegadaian Kembangkan UMKM Nasional

Program GedePreneur diharapkan dapat membantu UMKM naik kelas


Bank OCBC NISP Punya Program Nyala Bisnis untuk Dukung UMKM Naik Level

1 hari lalu

Head of Retail Loan Business Bank OCBC NISP Heriwan Gazali dalam pekuncuran program Nyala Bisnis yang ditujukan untuk UMKM Indonesia di fX Sudirman, Jakarta Selatan, pada Rabu, 31 Mei 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Bank OCBC NISP Punya Program Nyala Bisnis untuk Dukung UMKM Naik Level

Bank OCBC NISP menghadirkan program Nyala Bisnis untuk mendukung para pelaku UMKM di Indonesia. Apa tujuannya?


Polres Yahukimo Tangkap Satu Anggota KKB Pelaku Penembakan Brimob

1 hari lalu

Kepolisian Resor Yahukimo bersama Ops Damai Cartenz 2023 menangkap seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB berinisial KB di salah satu rumah di Perumahan Eselon 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu, 31 Mei 2023. [Polda Papua]
Polres Yahukimo Tangkap Satu Anggota KKB Pelaku Penembakan Brimob

penggerebekan tersebut atas hasil pengembangan pemeriksaan pentolan KKB, yakni Kopi Tua Heluka.


Polemik Izin Impor Bawang Putih, Bapanas Minta Kemendag Percepat Pengadaan Stok

1 hari lalu

Pekerja tengah menata tumpukan bawang putih di salah satu agen di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat 26 Mei 2023. Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengatakan mayoritas stok bawang putih di dalam negeri kebanyakan didatangkan dari luar negeri. Jumlahnya disinyalir mencapai 95 persen. Tempo/Tony Hartawan
Polemik Izin Impor Bawang Putih, Bapanas Minta Kemendag Percepat Pengadaan Stok

Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia mengatakan Kemendag telah tebang pilih dalam memberikan izin impor komoditas ini.


Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

2 hari lalu

Kolaborasi adalah kunci melalui partisipasi aktif Menteri Perdagangan APEC dan pembuat kebijakan dapat memberikan solusi atas berbagai tantangan ekonomi saat ini.
Mendag Tekankan Pentingnya Pelaku Usaha RI-Arab Saudi Bertemu

Kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi memiliki potensi besar karena selama ini masih dalam skala kecil.


Pengrajin Ondel-Ondel Betawi Mati Suri saat Pandemi

2 hari lalu

Salah satu dekorasi rumah Betawi yang dibuat Sanggar Rizky Albani di Meruya, Jakarta Barat (dok. Pribadi)
Pengrajin Ondel-Ondel Betawi Mati Suri saat Pandemi

Selama pandemi usaha pengrajin ondel-ondel sempat mati suri. Kembali berdenyut saat kondisi perekonomian mulai pulih