TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG kemungkinan menguat mendekati 6.800-6.875, pada Rabu, 29 Maret 2023. Seperti halnya Selasa, 28 Maret 2023, indeks juga berhasil menguat.
“Indeks kemarin mengkonfirmasi potensi penguatan selanjutnya ke arah 6.800-6.875, selama tidak ada koreksi di bawah 6.700,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih lewat keterangan tertulis pada Rabu pagi.
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Tujuh saham yang dimaksud adalah ADMR, ANTM, BBRI, BUKA, BUMI, FILM, dan MEDC.
Saham pertama adalah ADMR yang harga kemarin ditutup di level 1.225 atau menguat keluar dari konsolidasi sepekan terakhir. Serta menegaskan pola upchannel dua pekan terakhir. “Kemungkinan kenaikan mendekati 1.280, lalu 1.350. Koreksi wajar hingga 1.185. Area demand berikutnya di bawah 1.110,” kata dia.
ANTM menjadi saham yang patut dicermati kedua menurut Alfatih. Saham ini kemarin ditutup di level 1.995. Harganya masih bergerak naik. Dengan potensi kenaikan ke 2.040, lalu 2.100 dengan batas risiko di bawah 1.970.
Selanjutnya ketiga ada saham BBRI yang kemarin ditutup di level 4.770 atau menguat dan berpeluang menutupi gap 4.840 hingga 4.920. Batas risiko masih di bawah 4.720 dengan area demand berikutnya di bawah 4.690.
“Keempat ada saham BUKA yang kemarin ditutup di level 268 atau menguat kencang. Setiap koreksi menjadi kesempatan beli dengan batas risiko di 254. Target 290-305,” ucap Alfatih.
Kemudian, Alfatih menuturkan, saham kelima yang patut dicermati adalah BUMN. Harga kemarin ditutup di level 137 atau menguat kencang, namun terhenti di area supply 137. Kemungkinan terjadi koreksi dulu ke 133-127. Jika sentimen buying kuat lagi, maka penguatan di atas 138 menjadi pendorong harga ke arah 145-150.
“Keenam ada saham FILM yang kemarin ditutup di level 910 atau menguat kencang. Harganya berpotensi melanjutkan kenaikan ke 1.050, lalu menuju ke 1.160-1.250 dengan batas risiko 800,” tutur dia.
Terakhir, saham ketujuh MEDC, yang kemarin ditutup di level 935 atau tertahan di area resistance down channel, sehingga kemungkinan koreksi dulu. Jika tekanan jual sejak Januari 2023 masih kuat, maka kemungkinan pelemahan terjadi mendekati 910-884.
“Gap kemarin menjadi area demand, sehingga reversal di area 915-930 menjadi kesempatan beli. Apalagi jika mampu tembus 960, maka akan menjadi tren naik jangka menengah,” kata Alfatih.
Pilihan Editor: IHSG Ditutup Menguat Ikuti Bursa Saham Kawasan dan Global
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.