INFO BISNIS – Tidak pernah terpikirkan oleh Sunarti, 49 tahun, akan mendapat kepercayaan untuk menjadi salah satu AgenBRILink. Hanya bermodal Rp10 juta, kini Sunarti telah 10 tahun atau satu dekade menjadi AgenBRILink.
"Saya kan nasabahnya BRI sudah 30 tahun, kemudian oleh BRI saya ditawarkan menjadi AgenBRILink," ucap perempuan asal Desa Lasitae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan ini.
Sebelumnya, Sunarti sudah memiliki toko bahan kebutuhan pokok dan usaha bahan olahan kepiting. Namun pada 2013 ia akhirnya menjadi AgenBRILink pertama di desanya. Saat itu, masih banyak masyarakat sekitar belum memahami dengan benar tentang BRILink. Seiring sejalan, perempuan asal Lesitae Sulawesi Selatan ini terus mengedukasi masyarakat.
Selama mengedukasi, ia kerap mengalami tantangan. Misalnya, masyarakat mengira jika melakukan transaksi melalui AgenBRILink bisa mendapatkan bukti transaksi di rekening koran. "Jadi masyarakat maunya seperti di bank, kalau setor tunai maunya tercetak sekian saldonya. Saya arahkan, begitu ada kartu ATM-nya dan setelah selesai transaksi tidak perlu cetak di buku rekening," ujarnya.
Berkat kegigihannya mengedukasi masyarakat sekitar, kini masyarakat menjadi paham saat bertransaksi menggunakan AgenBRILink. Sekarang rata-rata warga desanya sudah memiliki ATM dan tidak pernah lagi membawa buku rekening lagi saat bertransaksi.
Dalam sebulan, ia mampu melayani 300 nasabah, dengan nominal transaksi yang sangat bervariasi. Adapun nasabah yang sering bertransaksi ke agen milik Sunarti umumnya para nelayan. Mereka biasa membayar KUR melalui AgenBRILink milik Sunarti setiap bulan.
Sunarti mengakui, menjadi AgenBRILink sangat membantu perekonomian. Ada penghasilan tambahan didapat selain usaha toko.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menuturkan bahwa peran agen bank terus didorong dalam meningkatkan akses keuangan di Indonesia. “Hingga akhir Desember 2022, tercatat Jumlah AgenBRILink telah meningkat 24,6 persen year on year (yoy) menjadi 627 ribu agen dengan nilai transaksi mencapai Rp1.298 triliun atau tumbuh 13,5 persen yoy.”
Andrijanto menambahkan bahwa model bisnis ini merupakan bentuk nyata sharing ekonomi, disamping menjadi bentuk implementasi literasi keuangan sekaligus inklusi keuangan, AgenBRILink juga memberikan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat. (*)