”Lalu ada faktor erosi, sedimentasi, dan pendangkalan sungai,” kata Jaka Santos mellaui keterangan resmi yang diterima pada Senin lalu, 20 Maret 2023.
Meski begitu, menurut Jaka Santos, banjir telah tertangani. Air juga sudah surut sejak Sabtu pagi, 18 Maret 2023.
Lebih jauh, Jaka Santos berujar, Otorita IKN telah mengidentifikasi potensi banjir di beberapa area di Kelurahan Sepaku. Potensi banjir itu berada di daerah dataran rendah yang sudah sering terjadi banjir sebelumnya.
Oleh karena itu, Otorita IKN bersama dengan pemangku kepentingan lainnya sedang membangun infrastruktur untuk mengatasi banjir di kawasan sekitar IKN, khususnya Kelurahan Sepaku.
Infrastruktur yang dibangun untuk memitigasi banjir, di antaranya adalah bendung, embung, dan retensi kolam-kolam yang dilakukan Kementerian PUPR. Proyek pembangunan tersebut masih berjalan hingga saat ini.
”Selain itu, dilakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai dan penyusunan Rencana Pengelolaan DAS terpadu di IKN dan rehabilitasi hutan dan lahan oleh BPDAS Mahakam Berau,” kata Jaka Santos.
Selain itu, Otorita IKN juga bertemu dengan sejumlah pihak terkait untuk membahas rencana penanganan jangka pendek tiga bulan ke depan, menengah sedang, akhir tahun dan jangka panjang dalam pencegahan dan penanggulangan banjir.
Otorita IKN, menurut dia, akan terus berkomitmen dalam memperhatikan risiko dan penanggulangan bencana, termasuk banjir di wilayah-wilayah yang terkena, seperti di Kelurahan Sepaku. "Semua upaya akan terus dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi dan menjaga keselamatan masyarakat."
Pilihan Editor: Anggaran IKN Bisa Membengkak Tembus Rp 30-an Triliun, Kemenkeu Paparkan Alasannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.