Ketiga, hapus e-mail mencurigakan yang meminta informasi pribadi atau kredensial untuk mengakses akun,” ucap Ian Lim.
Keempat, amankan jaringan rumah dan komputer untuk memastikan keamanan data. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Sebab, komputer yang beroperasi menggunakan perangkat lunak lama (outdated) lebih rentan terhadap serangan.
Kelima, gunakan kata sandi Wi-Fi yang aman untuk membantu memastikan keamanan jaringan rumah dan memastikan perangkat lunak antivirus ter-instalk, serta selalu diperbarui.
Bagi siapa saja yang perlu menggunakan jaringan publik untuk melaporkan SPT pajak atau informasi sensitif lainnya, para pakar keamanan siber menyarankan untuk menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN).
Keenam, segera bekukan rekening bank jika Anda mencurigai rekening telah disusupi. "Ini untuk mengurangi kerusakan,” ujar dia.
Intinya, kata Ian Lim, praktik terbaik yang perlu dilakukan pada musim pelaporan SPT pajak ini, masyarakat harus mengambil tanggung jawab dalam hal privasi dan keamanannya sendiri. Kewaspadaan terhadap penipu, juga merupakan kunci untuk melindungi informasi pribadi dan informasi privat di tempat kerja dan di rumah.
Saat ini, Ian Lim menuturkan, merupakan waktu yang tepat untuk mengingatkan pengguna tentang praktik rutin yang akan membantu mereka menghindari penipuan berbahaya. Semua email dan pesan teks perlu diperiksa dengan cermat, terutama yang mengaku sebagai DJP.
“Periksa URL dengan cermat sebelum mengklik tautan di hasil penelusuran terkait pajak. Penipu diketahui telah membuat situs web tiruan identitas perusahaan pelaporan pajak yang sah,” ucap Ian Lim.
Pilihan Editor: Waspada Beragam Modus Phising Selama Periode Pelaporan SPT Pajak, Apa Saja?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.