Selain itu, Denni juga mengatakan biaya operasi Kartu Prakerja sangat rendah jika dibandingkan dengan anggaran yang diberikan,
"Biaya operasi PMO selama tiga tahun dari mulai gaji saya, sewa gedung, sewa cloud, sampai sewa kendaraan, total adalah Rp 341 miliar atau 0,59 persen dari total anggaran senilai Rp 59 triliun," ucapnya.
Total nilai anggaran tersebut, menurut Denni, sangat rendah. "Bahkan tidak ada satu persennya, hanya setengah persennya saja. Jadi, biaya operasi kami secara net hanya sekitar Rp 100 miliar selama tiga tahun," katanya.
Selama tiga tahun ini, Denni menambahkan Kartu Prakerja dengan skema semi bansos telah dilaksanakan dengan baik. Sebanyak 16,4 juta orang dari 46 juta pendaftar yang terverifikasi sudah menjadi penerima. Pendaftar dan juga para peserta berasal dari seluruh kabupaten kota seluruh Indonesia.
Ke depannya, Denni meminta masyarakat yang belum menjadi penerima untuk bersabar karena uang pemerintah terbatas dan yang mendaftar jauh lebih banyak dari kemampuan pemerintah untuk mendanai.
"Kami berharap masyarakat dan para pemangku kepentingan berkenan bersabar karena inovasi membutuhkan space dan waktu untuk terus memperbaiki diri seperti yang telah kami buktikan 3 tahun ini," kata Denni lebih jauh soal perkembangan program Kartu Prakerja.
Pilihan Editor: Syarat Daftar Prakerja Gelombang 49 dan Besaran Insentifnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.