Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Maskapai Penerbangan Sama Beda Kelas: Ada Lion Air dan Batik Air, Garuda Indonesia dan Citilink, Sriwijaya Air dan NAM Air

image-gnews
Pesawat Batik Air dan Lion Air. TEMPO/Imam Sukamto
Pesawat Batik Air dan Lion Air. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, sejauh ini terdapat sekitar 18 maskapai penerbangan yang beroperasi mengangkut penumpang di Indonesia. Dari jumlah tersebut, ternyata beberapa di antaranya ternyata dari grup perusahaan penerbangan yang sama.

Beberapa maskapai yang memiliki kelas duanya atau layer antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, hingga Sriwijaya Air. Berikut profil maskapai-maskapai yang memiliki kelas keduanya:

1. Garuda Indonesia

Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah di bawah naungan BUMN. Dikutip dari garuda-indonesia.com, jumlah penerbangannya disebut mencapai 600 penerbangan per hari. Destinasinya mencapai 90 titik tujuan di seluruh dunia. Maskapai ini dirintis sejak Desember 1949. Nama yang disandang kala itu adalah Garuda Indonesian Airways, disingkat GIA.

Seiring berkembangnya perusahaan, Garuda Indonesia menjadi sebuah grup, yakni Garuda Indonesia Group. Perusahaan ini memiliki dua maskapai penerbangan dengan total 202 armada pesawat. Satu yang lain adalah Citilink sebagai kelas kedua. Sebagai mainbrand, Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan sebanyak 144 pesawat. Sementara Citilink mengoperasikan sebanyak 58 armada.

Melansir citilink.co.id, Citilink diperuntukkan bagi penerbangan bertarif rendah dengan tujuan antar kota. Dirintis sejak 2009 dengan modal 67 persen dari Garuda Indonesia. Lalu sejak 2012, persentase saham Garuda Indonesia atas Citilink mencapai 94,3 persen. Pada 2020, maskapai ini telah melayani sebanyak lebih 100 rute penerbangan di tanah air. Menurut klaim perusahan, penerbangan dengan Citilink jadi opsional murah bagi para traveler sejauh ini.

2. Lion Air

Dinukil dari lionair.co.id, Lion Air merupakan bagian dari grup perusahaan maskapai penerbangan Lion Air Group. Perusahaan ini memiliki tiga anak perusahaan penerbangan yaitu Lion Air, Wings Air, dan Batik Air. Perusahaan ini dirintis pada 1999 dengan nama PT Lion Mentari.

Saat ini Lion Air beroperasi melayani 36 rute penerbangan. Sebanyak 34 rute merupakan penerbangan domestik. Sedangkan dua lainnya adalah penerbangan internasional. Adapun total armada Lion Air yaitu sebanyak 108 unit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2003, Lion Air membuka anak perusahaan Wings Air. Ini merupakan maskapai dengan rute penerbangan perintis. Beroperasi melayani rute-rute domestik dan berperan sebagai feeder bagi Lion Air dan Batik Air. Total rute Wing Air mencapai 71 penerbangan. Total armadanya adalah 59 pesawat yang seluruhnya merupakan ATR 72.

Selain Lion Air dan Wings Air, maskapai nasional lainnya yang tergabung dalam Lion Air Group adalah Batik Air. Ini merupakan penerbangan kelas premium dari Lion Air Group. Pertama kali beroperasi pada 3 Mei 2013. Dikutip dari laman batikair.com, saat ini Batik Air beroperasi melayani 27 rute penerbangan. Sebanyak 26 rute merupakan rute penerbangan domestik. Sedangkan satu lainnya penerbangan internasional.

3. Sriwijaya Air

Sriwijaya Air merupakan salah satu maskapai penerbangan di Indonesia yang juga memiliki layer. Perusahaan penerbangan ini pada 2003. Saat ini Sriwijaya Air adalah maskapai penerbangan terbesar ketiga di Indonesia. Sejak 2007 hingga sekarang, Sriwijaya Air tercatat sebagai salah satu maskapai penerbangan nasional dengan standar keamanan kategori 1 di Indonesia.

Pada 2013, Sriwijaya Air mendirikan anak perusahaan, yakni NAM Air. Ini merupakan maskapai pengumpan di kelas medium. NAM Air mengoperasikan pesawat Boeing 737-500 Winglet dengan konfigurasi 120 kursi, dengan 8 kursi kelas bisnis dan 112 kelas ekonomi.

Pilihan Editor: Garuda Indonesia Mengandalkan Citilink untuk Bertahan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

19 jam lalu

Pesawat dari maskapai Air India. Odishabytes
Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.


Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

21 jam lalu

Air India Express (tangkapan layar YouTube)
Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

2 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

3 hari lalu

Karyawan menata sepatu produk Bata pada rak toko di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.


Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

3 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?


Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

3 hari lalu

Ilustrasi penumpang di Bandara (Reuters)
Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub


Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

4 hari lalu

Ilustrasi kursi pesawat. Unsplash.com/Markus Winkler
Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.


Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

4 hari lalu

Pesawat Lion Air  (ANTARA/ HO-Istimewa)
Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.


Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

6 hari lalu

Kantor Pusat Boeing Distribution Services Inc. di Hialeah, Florida, AS, 12 Maret 2024. EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.


Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

8 hari lalu

Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali
Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.