Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis kemarin, bahwa permohonan untuk klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 4 Maret naik 21.000 menjadi 211.000 dari 190.000 pada minggu sebelumnya.
Fokus investor sekarang beralih ke data penggajian non-pertanian (NFP) yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat, dengan lebih banyak tanda-tanda kekuatan pasar tenaga kerja memberi Fed lebih banyak dorongan untuk menaikkan suku bunga.
Menurut survei para ekonom Reuters, NFP kemungkinan meningkat 205.000 pekerjaan pada Februari setelah melonjak sebesar 517.000 pada Januari.
Pasar berjangka sekarang menyiratkan peluang sekitar 54 persen bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini, dibandingkan dengan 70 persen sebelum rilis data. Suku bunga dana Fed diproyeksikan mencapai puncak tepat di bawah 5,5 persen pada Juli.
Bank sentral AS menggunakan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengurangi inflasi. Tetapi suku bunga yang lebih tinggi itu meningkatkan biaya pinjaman konsumen, yang dapat memperlambat perekonomian.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.475 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.483 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat tergelincir ke posisi Rp15.468 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.438 per dolar AS.
Pilihan Editor: Rupiah Melemah, Dipicu Sentimen Hawkish the Fed
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini